PBB Inspeksi Perdana PLTN Zaporizhzhia, 12 Inspektur Akan Tetap Bertugas

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 02 September 2022 12:08 WIB
Pengawas nuklir PBB melakukan inspeksi perdana ke PLTN Zaporizhzhia (Foto: Reuters)
Share :

UKRAINA - Pakar nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan inspeksi pertama mereka terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia milik Rusia di Ukraina dan akan mempertahankan kehadirannya di sana.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan PLTN dan integritas fisik PLTN telah dilanggar beberapa kali.

Para inspektur didampingi tentara Rusia setelah perjalanan berisiko tertunda oleh penembakan saat menuju PLTN. Seperti diketahui, Rusia dan Ukraina saling menuduh mencoba menyabotase misi tersebut.

Baca juga: Satu Reaktor Nuklir di PLTN Zaporizhzhia Mati Digempur Rusia

Zaporizhzhia, di selatan Ukraina, adalah pembangkit nuklir terbesar di Eropa. PLTN itu diduduki oleh Rusia segera setelah menginvasi Ukraina pada Februari lalu.

 Baca juga: Rusia: Pasukan Ukraina Berusaha Rebut PLTN Zaporizhzhia

Staf Ukraina yang terus mengoperasikan pabrik mengatakan pasukan Rusia telah menggunakannya sebagai pangkalan militer dan para pekerja sebenarnya ditahan di bawah todongan senjata.

"Kami tidak akan kemana-mana. IAEA sekarang ada di sana, di pabrik dan tidak bergerak - itu akan tetap di sana," terang Grossi, begitu dia menyeberang kembali ke wilayah yang dikuasai Ukraina, dikutip BBC.

Namun dia tidak merinci berapa banyak orang yang akan tinggal dan untuk berapa lama.

Kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa sekitar delapan hingga 12 inspektur akan tetap bertugas, sementara perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom mengatakan lima inspektur akan tetap tinggal.

Para inspektur berharap untuk menilai keadaan PLTN dan berbicara dengan pekerja Ukraina di bawah kendali Rusia.

Grossi mengatakan bahwa pertempuran yang terjadi di dekat pabrik itu "tidak akan menghentikan" inspeksi.

"Ada saat-saat di mana api terlihat jelas, senapan mesin berat, mortir artileri, pada dua atau tiga kali [itu] benar-benar sangat memprihatinkan, saya akan mengatakan, bagi kita semua," lanjutnya.

Mantan kepala inspektur IAEA Olli Heinonen mengatakan kepada BBC bahwa jika wawancara dilakukan, para pekerja tidak mungkin bersikap "terbuka seperti yang mereka inginkan" atas risiko terhadap keselamatan diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Selama pidato malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia berharap para inspektur akan "mengambil kesimpulan yang objektif," tetapi menyesalkan tidak adanya jurnalis internasional di antara delegasi.

"Kami memiliki bukti yang jelas bahwa Rusia melakukan banyak hal sinis untuk menipu misi tersebut," terangnya.

"Para penjajah memaksa orang untuk berbohong kepada perwakilan IAEA - untuk menyerahkan beberapa surat, menandatangani sesuatu, mengatakan sesuatu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala staf Zelensky Andriy Yermak menuduh Rusia mencoba "menghancurkan" misi dengan menembaki kota terdekat Enerhodar, yang berada di bawah kendali Moskow, dan fasilitas tersebut.

"Penjahat harus dihentikan," tulis Yermak di Telegram, menuduh Rusia bertindak seperti "negara teroris".

Rusia membantah ini, menyatakan bahwa 60 "penyabot" Ukraina yang berusaha merebut kembali pabrik dengan menyeberangi sungai pada Kamis (1/9/2022) pagi telah tewas.

Uni Eropa (UE) memberikan lebih dari lima juta tablet anti-radiasi ke Ukraina, karena kekhawatiran radiasi dari kecelakaan di PLTN itu.

Sementara itu, pertempuran baru-baru ini di daerah tersebut telah menyebabkan beberapa kerusakan pada pembangkit. Sejauh ini belum ada peningkatan tingkat radiasi yang tercatat di daerah tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya