Tak Lagi Pakai Dolar, Rusia Sebut China Akan Mulai Bayar Gas dalam Mata Uang Rubel dan Yuan

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 07 September 2022 16:27 WIB
Pembayaran pasokan gas Rusia ke China akan mulai menggunakan yuan dan rubel (Foto: Reuters)
Share :

RUSIA - Gazprom Rusia mengatakan pada Selasa (6/9/2022) bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian untuk mulai mengalihkan pembayaran pasokan gas ke China ke yuan dan rubel, bukan dolar.

Perubahan ini merupakan bagian dari dorongan Rusia untuk mengurangi ketergantungannya pada dolar Amerika Serikat (AS), euro, dan mata uang keras lainnya dalam sistem perbankan dan perdagangannya. Rusia seolah mempercepat perubahan ini sejak terkena sanksi Barat sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina.

CEO Gazprom Alexei Miller mengatakan pihaknya mengizinkan pembayaran dalam rubel Rusia dan yuan Chinakarena "saling menguntungkan" bagi Gazprom dan China National Petroleum Corporation milik negara Beijing.

Baca juga: Rusia Kembali Tutup Pipa Gas Utama ke Eropa Selama 3 Hari, Menteri Jerman: Itu Bukan Kabar Baik

“Ini akan menyederhanakan perhitungan, menjadi contoh yang sangat baik bagi perusahaan lain dan memberikan dorongan tambahan bagi perkembangan ekonomi kita,” katanya, dikutip CNN.

Baca juga: Rusia Hentikan Pasokan Energi, Ukraina Serukan Dukungan Maksimal

Gazprom tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang skema tersebut atau mengatakan kapan pembayaran akan beralih dari dolar ke rubel dan yuan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya