BOSTON - Seorang mantan pramugara Amerika Serikat (AS) memiliki cara khusus untuk mengenang tragedi 11 September 2001 dan rekan-rekannya yang gugur dalam peristiwa itu. Paul Veneto melakukannya dengan mendorong gerobak minuman selama empat hari sebagai peringatan 21 tahun tragedi 11 September.
Veneto, (62), dahulu bekerja sebagai pramugara United Airlines penerbangan 175 dari Boston, yang bertugas mendorong troli ke lorong-lorong. Pada saat tragedi 11 September 21 tahun yang lalu, dia kebetulan sedang tidak bekerja dan menjadi salah satu orang yang beruntung terhindar dari tragedi itu.
United Airlines penerbangan 175 adalah salah satu pesawat yang dibajak teroris Al Qaeda pada 11 September 2001 dan digunakan untuk menabrak gedung World Trade Center di New York.
Setelah terjadinya serangan pada 11 September Veneto memiliki perasaan bersalah atas kejadian tersebut dan menyiksa bagi dirinya. Rasa bersalah ini membuatnya kecanduan obat Pereda nyeri (opioid), yang berlangsung selama bertahun-tahun.
"Saya jatuh ke dalam kecanduan opioid dan saya berjuang dengan itu selama bertahun-tahun dan saya terbang selama 10 tahun di bawah kondisi itu,” kata Veneto sebagaimana dilansir dari NBC Washington.
“Ketika saya bisa lepas dari kecanduan dan mengubah hidup saya, saya tahu bahwa nomor satu masalahnya adalah menghormati orang-orang ini," ujarnya merujuk pada rekan-rekan pramugaranya yang tewas dalam tragedi 11 September.
Tujuan Paul saat ini ingin menghormati rekannya yang telah gugur, dengan cara mendorong gerobak minuman walaupun hujan badai dan di tengah teriknya matahari. Kegiatan tersebut sudah ia lakukan sejak tahun lalu memulai perjalanan dari Boston, Massachusetts sampai New York.
Pada Kamis, (8/9/2022) Veneto melakukan perjalanan baru, mendorong gerobak minumannya dari Bandara Dulles di Virginia, Washington, ke Pentagon. Selama perjalanan itu, dia juga mengumpulkan uang di sepanjang jalan untuk diberikan kepada keluarga korban.
Pentagon menjadi salah satu lokasi yang dihantam pesawat dalam serangan 11 September.
"Saya tahu di mana garis finis, saya tahu di mana saya harus berada, dan apa pun penghalang yang saya miliki, itu tidak akan menghentikan saya untuk sampai ke sana," ujarnya.
Tahun depan, dia berencana untuk berjalan lebih dari 300 mil dari Newark, New Jersey, ke Shanksville, Pennsylvania, kota dimana pesawat United Airlines penerbangan 93 yang juga dibajak teroris Al Qaeda jatuh, menewaskan semua orang di dalamnya.
(Rahman Asmardika)