NEW YORK – Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Selasa (20/9/2022) mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya akan menghentikan "ambisi imperialisme" dalam perang di Ukraina jika mengakui dirinya tidak bisa memenangi perang itu.
"Itulah kenapa kita tidak akan menerima perdamaian apa pun yang didikte oleh Rusia dan itulah sebabnya Ukraina harus mampu menangkis serangan Rusia," terangnya dalam pidato pertamanya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dikutip Antara.
Dia mengatakan akibat dari imperialisme, perang Putin di Ukraina tidak hanya menjadi bencana bagi Eropa, tetapi juga bagi tatanan damai dunia yang berdasarkan aturan.
Scholz mendesak PBB untuk membela tatanan itu dari mereka yang menginginkan sebuah dunia di mana "yang kuat menguasai yang lemah".
Baca juga: Kanselir Jerman: Putin Tidak Melihat Perang Sebagai Kesalahan
"Apakah kita melihat tak berdaya ketika beberapa (orang) ingin melemparkan kita kembali ke tatanan dunia di mana perang menjadi cara biasa dalam politik? Negara-negara merdeka harus bergabung dengan tetangga mereka yang lebih kuat atau penguasa kolonial? Kemakmuran dan hak asasi manusia menjadi keistimewaan bagi sedikit orang yang beruntung?" lanjutnya.
Baca juga: Kanselir Jerman Tuding Putin Takut 'Percikan Demokrasi' Menyebar di Rusia
"Atau apakah kita mengatur bersama untuk memastikan dunia multipolar abad 21 tetap menjadi dunia yang multilateral? Jawaban saya, sebagai seorang Jerman dan Eropa, adalah: kita harus mengaturnya,” tambahnya.