Ziggurat Ur, Pusat Peradaban yang Terlupakan di Tengah Gurun Pasir Irak

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 21 September 2022 13:22 WIB
Ziggurat Ur, pusat peradaban yang terlupakan di tengah gurun pasir Irak (Goto: Geena Truman)
Share :

Untuk mengetahui seperti apa bentuk aslinya, para ahli telah menggunakan semua jenis teknologi dan tulisan kuno (dari sejarawan seperti Herodotus, dan juga Alkitab).

Dalam makalahnya tahun 2016 berjudul 'A Ziggurat and the Moon', Amelia Sparavigna, seorang spesialis pencitraan arkeologi di Polytechnic University of Turin, menulis: "[Ziggurats] adalah struktur piramida dengan puncak datar, dengan inti yang terbuat dari batu bata yang dipanggang matahari, ditutupi oleh batu bata yang dibakar. Bagian depannya sering diglasir dengan warna yang berbeda...".

Berdasarkan sisa-sisa yang ditemukan di situs tersebut, secara umum disepakati bahwa Ziggurat Ur memiliki sebuah kuil berwarna biru langit yang terletak di atas dua tingkat bata lumpur yang besar.

Dasarnya sendiri terdiri dari lebih dari 720.000 batu bata lumpur yang ditumpuk dengan cermat, dengan berat masing-masing mencapai 15 kg.

Mencerminkan pengetahuan Sumeria tentang siklus bulan dan matahari, masing-masing dari empat sudut ziggurat menunjuk ke arah mata angin setepat kompas, dan tangga besar ke tingkat atas berorientasi ke arah titik balik matahari musim panas terbit.

Tim BBC bisa melihat sisa-sisa pencapaian besar ini saat pemandu wisata Ashraf membawa tim dan beberapa turis lainnya ke tangga utama. Dia tahu situs dengan baik. Ashraf diketahui pindah ke sini dengan ayahnya 38 tahun yang lalu untuk membantu penggalian arkeologi, dan rumah keluarganya terletak hanya beberapa langkah dari pintu masuk.

Begitu tim BBC mencapai puncak, tim pun bisa membayangkan kerajaan kuno terbentang ke segala arah pada ribuan tahun yang lalu.

Raja Ur-Nammu meletakkan batu bata pertama ziggurat pada tahun 2100 SM, dan pembangunannya kemudian diselesaikan oleh putranya, Raja Shulgi.

Pada saat itu, Ur merupakan ibu kota Mesopotamia yang berkembang pesat. Pada abad ke-6 SM, ziggurat itu hancur karena panasnya gurun yang ekstrem dan pasir yang keras.

Raja Nabonidus dari Babilonia mulai bekerja memulihkannya sekitar 550 SM.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya