Ledakan Misterius Rusak Jalur Pipa Gas Rusia di Laut Baltik, Sebabkan Kebocoran Masif

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 28 September 2022 11:40 WIB
Gelembung gas muncul di permukaan laut dengan luas diameter sekira 1 kilometer akibat kebocoran di jalur pipa gas Rusia di Laut Baltik, 27 September 2022. (Foto: Reuters)
Share :

STOCKHOLM – Dua pipa gas Rusia di Laut Baltik mengalami kebocoran yang tidak diketahui penyebabnya. Jerman, Denmark, dan Swedia pada Selasa, (27/9/2022) mengatakan kebocoran itu akibat ‘serangan’ sementara negara-negara Eropa lain melakukan penyelidikan.

Sejauh ini masih belum jelas apa yang menyebabkan kebocoran, yang pertama kali dilaporkan pada Senin, (26/9/2022) itu, atau apakah benar telah terjadi sabotase. Insiden ini terjadi di saat Rusia dan Eropa tengah tegang terkait energi dan penyaluran gas, yang didorong oleh sanksi dan invasi di Ukraina.

BACA JUGA: Putus Pasokan Gas, Putin Dituduh Gunakan Energi Sebagai Senjata Perang

Jalur pipa Nord Stream di Laut Baltik yang mengalami kebocoran itu adalah hasil kerja sama yang menghabiskan miliaran dolar antara Rusia dan negara Barat.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan kepada para pemimpin bisnis kebocoran itu karena serangan yang ditargetkan pada infrastruktur tersebut. Dia mengatakan bahwa Berlin sekarang tahu pasti "bahwa itu bukan disebabkan oleh kejadian alam atau peristiwa atau kerusakan material."

Perdana menteri Swedia dan Denmark mengatakan kebocoran itu jelas disebabkan oleh tindakan yang disengaja, dengan informasi yang menunjukkan kemungkinan sabotase, sementara perdana menteri Polandia menyalahkan sabotase, tanpa mengutip bukti.

Rusia, yang memangkas pengiriman gas ke Eropa setelah Barat memberlakukan sanksi atas invasi Moskow ke Ukraina, juga mengatakan kemungkinan sabotase dan kebocoran itu merusak keamanan energi benua itu.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutnya "berita yang sangat memprihatinkan. Memang, kita berbicara tentang beberapa kerusakan yang tidak jelas pada jalur pipa di zona ekonomi Denmark."

Seorang pejabat senior Ukraina menyebut insiden itu sebagai serangan Rusia untuk mengacaukan Eropa, tanpa memberikan bukti.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya