BANGKOK - Para saksi mata pembantaian di sebuah pusat penitipan anak di Thailand menceritakan momen mengerikan ketika seorang mantan petugas polisi menerobos masuk dan menyerang staf dan anak-anak.
Nanticha Panchum, kepala guru di tempat penitipan anak itu, mengatakan bahwa setelah mengatur anak-anak untuk tidur siang, ia hendak membuat makan siang tatkala mendengar lima suara tembakan.
Ia mengatakan kepada BBC biasanya ada 92 anak-anak di pusat itu, tetapi karena bus yang mengangkut mereka sedang mogok dan cuaca hujan, jadi hanya ada 24 anak di lokasi pada saat serangan. Dia menjelaskan hanya satu anak yang selamat.
"Ini sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Saya benar-benar tidak bisa memikirkan apa pun saat ini," katanya.
Baca juga: Penembakan Massal 37 Orang Meninggal di Thailand, Pelaku Tembak Guru yang Sedang Hamil 8 Bulan
Salah satu guru lain mengenali si penyerang sebagai orang tua dari seorang anak di tempat penitipan anak yang juga disebut PAUD itu. Meskipun anak tersebut sudah tidak bersekolah selama sebulan.
Baca juga: Penembakan Massal 37 Orang Tewas di Thailand, Pelaku Bunuh Istri dan Anaknya Sebelum Bunuh Diri
Nanticha mengatakan pria tersebut terlihat seperti orang tua murid lainnya. Dia selalu berlaku sopan ketika mengantar putranya dan kadang-kadang hampir terlalu banyak bicara.
Tetapi pada Kamis (6/10/2022), Nanticha menceritakan seorang kolega berkata kepadanya bahwa pria yang dikenal itu masuk dan menembak secara membabi buta ke arah anak-anak.