Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menekan komunitas internasional sebelumnya pada Senin (10/10/2022) untuk menjelaskan bahwa tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin "sama sekali tidak dapat diterima."
"Sekarang adalah waktunya untuk berbicara mendukung Ukraina; ini bukan waktunya untuk abstain, kata-kata menenangkan, atau dalih di bawah klaim netralitas. Prinsip-prinsip inti Piagam PBB dipertaruhkan," terangnya dalam sebuah pernyataan.
Rusia memveto resolusi serupa di Dewan Keamanan (DK) PBB beranggotakan 15 orang bulan lalu. Rusia telah berusaha untuk menghilangkan isolasi internasionalnya setelah hampir tiga perempat anggota Majelis Umum menegur Moskow dan menuntutnya menarik pasukannya dalam waktu seminggu setelah invasi 24 Februari ke Ukraina.
Langkah-langkah di PBB mencerminkan apa yang terjadi pada tahun 2014 setelah Rusia mencaplok Krimea Ukraina. Di Dewan Keamanan, Rusia memveto rancangan resolusi yang menentang referendum tentang status Krimea dan mendesak negara-negara untuk tidak mengakuinya.
Majelis Umum kemudian mengadopsi resolusi yang menyatakan referendum tidak sah dengan 100 suara mendukung, 11 menentang dan 58 abstain formal, sementara dua lusin negara tidak ambil bagian.
(Susi Susanti)