"Ada orang -orang yang tidak dapat kami evakuasi dari daerah itu," terangnya kepada wartawan di tempat kejadian, dikutip BBC.
Penyebab ledakan belum diketahui, dan kantor jaksa setempat telah memulai penyelidikan.
Menteri energi Turki mengatakan ada indikasi awal bahwa ledakan itu disebabkan oleh firedamp, yang merupakan metana membentuk campuran eksplosif di tambang batubara.
"Kami menghadapi situasi yang benar -benar menyesal", katanya.
Ada sebagian runtuh di dalam tambang, katanya, menambahkan bahwa tidak ada kebakaran yang sedang berlangsung, dan ventilasi itu bekerja dengan baik.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan mengunjungi situs tersebut pada Sabtu (15/10/2022).