Wali Kota Amasra Recai Cakir mengatakan banyak dari mereka yang selamat menderita "cedera serius".
"Ada debu dan asap dan kami tidak tahu persis apa yang terjadi,” terang seorang pekerja yang berhasil melarikan diri.
Tambang itu milik perusahaan batubara keras milik Turki milik negara.
Turki diketahui mengalami bencana penambangan batu bara yang paling mematikan pada 2014, ketika 301 orang tewas setelah ledakan di kota barat Soma.
(Susi Susanti)