Kisah Perang Salib dan Sejarah Perebutan Yerusalem Selama 200 Tahun

Alfilya Tri Maulina, Jurnalis
Kamis 10 November 2022 18:50 WIB
Lukisan yang menggambarkan direbutnya Yerusalem oleh Tentara Salib. (Foto: Wikipedia)
Share :

JAKARTA Perang salib merupakan serangkaian perang bersejarah mengiringi abad pertengahan. Perang antara Kerajaan Kristen dan Islam itu memperebutkan tempat-tempat yang dianggap suci oleh kedua pihak agama, dan berusaha mengamankan tempat-tempat ibadah kedua agama.

BACA JUGA: HISTORIPEDIA: Paus Urbanus II Serukan Dimulainya Perang Salib Pertama

Perang salib terjadi di Tanah Suci, Makkah dari 1095 sampai 1291, untuk menolong umat Kristen di negeri itu maupun untuk memerdekakan Yerusalem dan Makam Suci dari penjajahan. Perang Salib bermula saat Paus meminta orang-orang Kristen bagian Barat untuk mengangkat senjata untuk membantu Bizantium dan merebut kembali Tanah Suci dari kendali Muslim pada 1095.

Permintaan Paus diterima baik oleh masyarakat, Mereka yang bergabung dengan ziarah bersenjata mengenakan salib sebagai simbol Gereja.

Perang Salib Pertama(1096-1099)

Kumpulan tentara asal Eropa Barat dibagi menjadi empat kelompok. Ketika empat tentara utama Tentara Salib tiba di Konstantinopel, Alexius bersikeras bahwa para pemimpin mereka bersumpah setia kepadanya dan mengakui otoritasnya atas tanah yang direbut kembali dari Turki, serta wilayah lain yang mungkin mereka taklukkan.

Pada Mei 1097, Tentara Salib dan sekutu Bizantium mereka menyerang Nicea (sekarang Iznik, Turki), ibu kota Seljuk di Anatolia menyerahkan bagian pada akhir Juni.

BACA JUGA: Kisah Salahuddin Ayyubi, Pemimpin Pasukan Islam Selama Peristiwa Perang Salib

Perang Salib Kedua (1147-1149)

Setelah Perang Salib Pertama, banyak Tentara Salib berangkat dari wilayah asal mereka. Untuk mengatur wilayah yang ditaklukkan, mereka yang tetap tinggal mendirikan empat pemukiman besar di barat, atau negara-negara Tentara Salib, di Yerusalem, Edessa, Antiokhia, dan Tripoli.

Perang Salib Kedua adalah perang salib yang diteruskan dari Eropa. Perang ini pecah akibat jatuhnya County Edessa pada 1146. Edessa adalah negara tentara salib yang pertama kali didirikan selama Perang Salib Pertama, dan juga negara yang pertama kali jatuh.

Perang Salib Ketiga (1187-1192)

Seorang Panglima bernama Saladin mengambil alih kendali dan memulai kampanye penaklukan yang dipercepat setelah kematian Nuruddin pada 1174. Setelah berbagai upaya oleh Tentara Salib Yerusalem untuk merebut Mesir, Pada 1187, Saladin memulai kampanye besar melawan Kerajaan Tentara Salib Yerusalem.

Pasukan Saladin hampir menghancurkan tentara Kristen di pertempuran Hattin, mengambil kembali kota penting bersama dengan sejumlah besar wilayah. Perang Salib Ketiga, juga dikenal sebagai Perang Salib Para Raja, merupakan suatu upaya para pemimpin Eropa untuk merebut kembali Tanah Suci dari Saladin.

Perang Salib Keempat (1202-1204)

Perang Salib Keempat bertujuan untuk ekspedisi bersenjata dari Eropa Barat menaklukkan Yerusalem yang dikuasai kaum Muslim dengan cara invasi melalui Mesir. Perang Salib Keempat berakhir dengan Kejatuhan Konstantinopel, yang ditandai dengan penaklukan berdarah, dan hampir menghancurkan ibu kota Bizantium yang megah pada akhir tahun itu.

Perang Salib Terakhir (1208-1271)

Seluruh perang salib sepanjang abad ke-13 telah dilakukan. Perang salib yang bertujuan untuk menjatuhkan umat muslim di Tanah Suci ini tetapi malah memerangi setiap dan semua kelompok yang dipandang sebagai musuh iman Kristen.

Terdapat beberapa kelompok Perang Salib seperti, Perang Salib Albigensian (1208-29) bertujuan untuk membasmi aliran sesat Cathari atau Albigensian dari Kekristenan di Prancis, sedangkan Perang Salib Baltik (1211-25) berusaha untuk menaklukkan kaum pagan di Transylvania.

Kemudian Perang Salib Anak terjadi pada 1212. Ketika ribuan anak kecil bersumpah untuk berbaris ke Yerusalem. Meskipun disebut Perang Salib Anak, sebagian besar sejarawan tidak menganggapnya sebagai Perang Salib yang sebenarnya.

Kemudian ada juga Perang Salib kelima tentara Salib menyerang Mesir dari darat dan laut tetapi dipaksa untuk menyerah kepada para pembela Muslim yang dipimpin oleh keponakan Saladin, Al-Malik al-Kamil, pada 1221.

Perang Salib keenam sebagai perjanjian peran damai dan berakhir satu dekade kemudian dan umat Islam dengan mudah mendapatkan kembali kendali atas Yerusalem. Perang Salib ketujuh ditandai dengan kekalahan Louis.

Perang Salib berakhir kota Arce jatuh ke tangan Mamluk Muslim. Mamluk adalah suatu dinasti baru yang muncul pada saat tentara baru berjuang. Sementara Perang Salib pada akhirnya mengakibatkan kekalahan bagi Eropa dan kemenangan Muslim setelah 200 tahun dijajah.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya