Cerita Kuli Bangunan yang Dikubur Hidup-Hidup dengan Semen di Surabaya

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Sabtu 19 November 2022 22:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

SURABAYA - Pembunuhuan sadis pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Rabu 15 Oktober 2014, seorang remaja tanggung berusia 19 tahun bernama Nurhadi tega membunuh temannya sesama kuli di Jalan Dharmahusada Indah, Surabaya.

Cerita itu dipaparkan kembali secara detail oleh salah satu akun di Facebook, Lagi Viral. Awalnya, Nurhadi dan korban bernama Nurhawi atau Awi beserta 10 kuli melakukan proyek renovasi rumah.

Saat sebelum kejadian, kaki Nurhadi tersandung kabel hingga menyebabkan lampu di proyek rumah itu mati. Awi pun memarahi Nurhadi. Di situlah bibit sakit ati dan keinginan membunuh Awi muncul di benak Nurhadi.

Saat semua kuli pulang, kedua pelaku dan korban itu tinggal dan lembur. Keduanya memang selama ini tinggal di rumah besar itu, karena mereka memang ditugaskan untuk menjaga rumah itu selama renovasi

Tiba-tiba saja dari arah belakang terayun sebuah batu paving yang dilayangkan Nurhadi kepada Awi, batu itu dipukulkan dua kali ke kepala Awi.

Awi pun ambruk berlumuran darah. Kekesalan Nurhadi terhadap pria 23 itu ia lampiaskan sore itu juga. Nurhadi lalu menyeret Awi ke ruang tengah, dibiarkan saja Awi di ruangan itu sambil ia mencari cara menghilangkan jejak.

Nurhadi lalu menyeret Awi ke dapur, darah yang tergenang ia taburi dengan semen. Di dapur, Awi yang kesakitan itu mengalahkan kepala hingga darahnya muncrat.

Mengetahui itu itu Nurhadi sekali lagi memukul kepala Awi dengan paving, tubuh awi itu kemudian diseret ke septic tank yang ada di garasi.

Nurhadi mengangkat tubuh Awi dengan kepala di bawah untuk dimasukkan ke lubang septic tank, kepala Awi berhasil masuk, namun lengan dan dada Awi tak masuk ke lubang 30x30 sentimeter itu.

Nurhadi pun mengangkat kembali tubuh awi dan urung memasukkannya ke septic tank. Akhirnya Nurhadi mendapat cara lain, ia mencongkel paving yang ada di garasi kemudian ia kembali menggali lubang sedalam 30 sentimeter.

Ternyata Nurhadi hendak menguburkan Awi di situ, dengan posisi kepala berada di sisi selatan. Nurhadi kemudian menaburkan semen kering ke seluruh tubuh awi lalu meyiramkannya dengan air hingga semen itu menjadi pekat. Sebenarnya awi saat itu masih hidup.

Kemudian Nurhadi kembali menata paving untuk menutupi lubang kuburan Awi.

Setelahnya Nurhadi berniat kabur, ia membawa seluruh pakaian dan HP Awi. Butuh sekira tiga jam bagi Nurhadi untuk membunuh dan menguburkan Awi.

Nurhadi pun kabur melalui terminal Purabaya, Bungurasih. Setelah sempat pulang ke Jombang, ia kabur ke rumah temannya di Malang. Di sana Nur sempat menjual HP Awi senilai rp50 ribu.

Polisi pun mengungkap pembunuhan sadis itu, dikutip Okezone, Tersangka ditangkap oleh unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya di rumah orangtuanya di Dusun Tangkil, Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Malang, tanpa perlawanan.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, peristiwa maut itu terjadi pada Rabu 15 Oktober sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, dua orang ini tengah kerja lembur dalam satu rumah di Perumahan Dharma Husada Indah Blok B/154, Surabaya.

Dalam proyek renovasi rumah itu ada 10 Pekerja, satu orang mandor dan pengawas. Rupanya, pada saat itu hanya Awi dan Nur saja yang lembur.

Dua orang ini setiap hari juga tidur di lokasi proyek. Hingga suatu ketika keduanya berselisih paham. "Korban sempat memukul tersangka sebanyak 4 kali," jelas Setija, Minggu (19/10/2014) Sore.

Perselisihan ternyata belum selesai, hingga pada Rabu 16 Oktober pukul 17.00 WIB, tersangka meluapkan sakit hatinya dengan cara memukul kepala korban menggunakan paving blok sebanyak tiga kali.

"Sebelum kejadian, korban baru saja selesai mandi lalu duduk di teras depan rumah sekitar pukul 17.00 WIB. Oleh tersangka yang berada di dalam rumah, mengambil paving blok lalu memukulkannya ke kepala korban tiga kali hingga terjatuh," kata Setija.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis kembali terjadi di Surabaya. Kali ini, korbannya adalah pekerja bangunan yang diketahui bernama Awi (30) Warga Probolinggo.

Mayat korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Selain sudah terbalut semen, jasad korban ditanam di dalam lantai paving.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh Yanto salah satu mandor bangunan di kawasan tersebut. Yanto mencurigai ada gundukkan paving di sebelah kiri rumah. Saat dibongkar, bau busuk langsung menyengat.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya