Ia mengatakan bahwa membela Ukraina adalah membela demokrasi. "Apabila kita biarkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menang, kita semua harus membayar harga yang lebih mahal lagi. Rezim otoriter di seluruh dunia akan mengetahui bahwa mereka bisa mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dengan kasar," ujarnya.
Stoltenberg mengatakan bahwa pada akhir tahun, NATO tercatat menghabiskan USD350 miliar (Rp5.502 trliun) lebih banyak untuk pertahanan sejak 2014. Dia menegaskan NATO harus memperkuat infrastruktur militernya di Eropa dan memfinalisasi masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi itu.
(Susi Susanti)