Tenyata, rayuan tersebut masih ditolak korban sembari meneruskan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Gagal dengan rayuan pertama, pelaku melakukan rayuan berikutnya.
Kali ini, pelaku akan membelikan nasi bungkus korban bila mau diantar pulang. Karena matahari sudah menunjukkan teriknya, akhirnya korban bersedia diantar korban pulang.
Bukannya diantar langsung pulang ke rumah korban, tapi pelaku justru membawa korban berkeliling di seputaran Kota Jambi.
Tidak hanya itu, korban sempat dibawa pelaku ke rumahnya sendiri. "Pelaku beralasan kepada korban, untuk mengambil helm terlebih dahulu, agar tidak ditilang," tukasnya.
Usai mengambil helm di rumahnya, namun korban masih belum diantar pulang. Tapi, malah korban dibawa pelaku untuk menemani membayar tagihan listrik.
Tenyata, korban masih belum juga diantarkannya pulang ke rumahnya. Korban malah diajak pelaku berkeliling hingga ke kawasan ke Nes, Jaluko, Muarojambi.
Entah setan apa yang merasuki otaknya, pelaku malah bernafsu melakukan aksi bejatnya. Korban diancam dengan menggunakan pisau karter.
Saat itu, pelaku nekat mengancam dan memaksa korban agar mau melayani nafsu bejatnya. Bukan hanya itu, pelaku juga menyeret korban ke dalam semak-semak. Bahkan sempat terjadi pencekikan terhadap diri korban sembari pelaku menodongkan pisau karter yang dibawanya
"Pelaku ini mengancam mau bunuh korban jika tidak nurut. Dari tangan pelaku, kita juga temukan sebilah pisau jenis karter," tegas Kristian.