KOPASSUS (Komando Pasukan Khusus) adalah pasukan khusus di bawah naungan TNI AD. Kopassus bertugas melindungi hingga menjaga keamanan dari musuh.
Diketahui, pasukan khusus ini pernah terlibat dalam peristiwa fenomenal. Atas aksi yang pernah dilakukan, kemampuan Kopassus ini diakui oleh dunia. Berikut daftarnya yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Operasi Woyla
Pesawat Garuda Indonesia mengalami insiden pembajakan pada 28 Maret 1981. Peristiwa ini dikenal sebagai Operasi Woyla. Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Medan dibajak ketika transit di Palembang.
BACA JUGA:Dua Jenderal Kopassus Veteran Seroja Bertemu di SMA Taruna Nusantara, Pekik Komando Bergema!
Pembajak terdiri dari lima orang yang menyamar sebagai penumpang. Para pembajak, yang menyebut mereka sendiri sebagai Komando Jihad, memaksa kapten pilot untuk mengalihkan penerbangan ke Sri Lanka. Pesawat sempat mendarat di bandara Malaysia untuk mengisi bahan bakar dan kemudian mendarat di bandara Thailand.
Pembajakan pesawat tersebut berlangsung empat hari di bandara Thailand. Hingga akhirnya pembajakan berakhir dengan pembebasan sandera yang dilakukan oleh tim Kopassandha (saat ini Kopassus) di bawah pimpinan Letkol Ing Sintong Pandjaitan.
Aksi pembebasan berhasil dilakukan hanya dalam waktu 3 menit. Akibat peristiwa ini, kapten pilot Herman Rente dan anggota Kopassus Lettu Ahmad Kirang tewas tertembak.
2. Operasi Mapenduma
Operasi Mapenduma adalah operasi militer guna membebaskan 26 peneliti yang tergabung pada Ekspedisi Lorentz 95. Diketahui, mereka disandera oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka) pimpinan Kelly Kwalik.
Penyanderaan bermula saat para peneliti melakukan ekspedisi mulai dari November 1995-Januari 1996 di Taman Nasional Lorentz, Papua. Pada 8 Januari 1996, operasi pembebasan dimulai. Saat itu Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Danjen Kopassus bertanggung jawab atas keselamatan para sandera.
BACA JUGA:Tokoh-Tokoh Legenda Kopassus, dari Penggagas Hingga Mantan Perwira Belanda
Ia pun menurunkan prajurit Kopassus. Pada operasi ini, Prabowo membentuk tim inti pembaca jejak yang terdiri dari Kopassus dan Kodam Cenderawasih. Operasi Mapenduma berhasil membebaskan sandera. Dari 26 sandera, 3 orang meninggal dunia.