Ia beralasan konsep pagelaran ini mereka ambil karena memang konsep yang dibangun adalah budaya tradisional termasuk untuk kedua mempelai. Karena ini di Yogyakarta yang diangkat adalah adat Yogyakarta. Kekuatan itulah yang akan disampaikan dan diagendakan untuk pernikahan.
Untuk meja akad saat ini masih ada 3 pilihan karena harus menyesuaikan dengan konsep yang ada. Sebenarnya ada meja panjang namun ternyata berat. Itu tentu akan.merepotkan para petugas untuk memindah meja tersebut apalagi pergerakan tentu akan terbatas dengan adanya Paspampres.
"Njlimet sih enggak karena banyak pilihan jadi malah bingung. Tetapi bagus semua, bisa semua, cuma mana kira-kira yang paling strategis untuk digunakan berkaitan dengan peraga-peraga yang duduk di sana dan kebutuhan untuk menggerakkan mindahkan itu kan itu juga bukan hal yang mudah," kata dia.
(Erha Aprili Ramadhoni)