Dalam siaran tertulis yang sama, Daryono menjelaskan pusat gempa bumi berjarak 1 kilometer ke arah timur dari Kubu, Karangasem. Kedalaman gempa mencapai 30 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono.
Getaran gempa di Karangasem juga dirasakan di daerah Tabanan, Badung, Buleleng, dan Denpasar, kemudian di beberapa daerah di Nusa Tengggara Barat tepatnya di Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.
Walaupun demikian, hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa di Karangasem itu tidak berpotensi memicu tsunami.
(Fakhrizal Fakhri )