Tepis Skeptisisme, Adik Kim Jong-un Tegaskan Korut Siap Buktikan Kemajuan Rudal Balistik Antar Benua

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 21 Desember 2022 13:33 WIB
Korut klaim sukses luncurkan rudal ICBM (Foto: KCNA)
Share :

PYONGYANG - Korea Utara (Korut) siap menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada lintasan normal. Ini dapat membuktikan bahwa senjata tersebut dapat mengancam Benua Amerika yang terhubung dengan Amerika Serikat (AS).

ICBM ditembakkan ke luar angkasa, di mana mereka melaju di luar atmosfer sebelum muatannya – hulu ledak nuklir – mengalami proses masuk kembali yang berapi-api, seperti pesawat ulang-alik atau kapsul luar angkasa, sebelum jatuh ke sasarannya.

Jika prosesnya tidak dijalankan dengan akurasi yang tepat dan dengan bahan yang dapat menahan panas luar biasa yang dihasilkan, hulu ledak akan terbakar sebelum mencapai targetnya. Sudut di mana hulu ledak masuk kembali ke atmosfer dapat mempersulit proses.

BACA JUGA: Adik Kim Jong-un: Sanksi Tak Akan Hentikan Pengembangan Rudal Korut

Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), saudara Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un Kim Yo Jong juga menepis skeptisisme para ahli seputar kemajuan teknologi ICBM Korea Utara, khususnya tentang kemampuan masuk kembali senjatanya.

BACA JUGA: Korea Utara Konfirmasi Uji Tahap Akhir Satelit Mata-Mata, Target Selesai pada April 2023

Dalam pernyataan pada Selasa (20/12/2022), Kim Yo Jong membela laporan Korea Utara baru-baru ini tentang uji coba pengembangan satelitnya dan menepis skeptisisme dari para ahli tentang dugaan foto udara.

“Skeptisisme yang disebut pakar Korea Selatan atas dua foto yang diambil oleh kamera uji warna dan evaluasi mereka terhadap pengembangan dan persiapan satelit negara saya sangat tidak pantas dan sembrono,” katanya.

Dia membela bahwa pengujian dilakukan dengan benar dan hasilnya diketahui publik.

“Melalui pengujian, indikator teknis penting seperti teknologi pengoperasian kamera, pemrosesan data dan kemampuan transmisi perangkat komunikasi, serta akurasi pelacakan dan kontrol dari sistem kontrol darat dikonfirmasi dalam kondisi lingkungan luar angkasa,” ujarnya, dikutip KCNA.

“Orang-orang kami akan berdiri teguh dalam proyek pengembangan satelit pengintaian yang diputuskan oleh Partai kami, berapa pun biayanya,” tambahnya.

Sampai saat ini, Korea Utara telah menembakkan rudal balistik yang terbang ratusan mil ke luar angkasa kemudian menyewakan atmosfer pada sudut yang curam, dengan sebagian besar jatuh ke perairan antara Korea Utara dan Jepang.

Untuk berhasil menargetkan daratan AS, rudal Korea Utara harus mengambil jalur penerbangan yang lebih dangkal dan sudut masuk kembali yang lebih dangkal.

“Selama beberapa tahun, yang disebut ahli telah mengatakan bahwa ICBM kami masuk kembali ke atmosfer belum diakui atau diverifikasi,” terangnya.

“Tampaknya jelas bahwa mereka akan mencoba meremehkan kemampuan senjata strategis kita dengan logika sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibuktikan dengan peluncuran sudut tinggi saja, dan itu hanya dapat diketahui dengan menembak pada sudut normal…Saya akan memberikan jawaban mudah untuk itu. Kita bisa mencobanya segera dan begitu Anda melihatnya, Anda akan tahu,” lanjutnya.

Kantor berita negara Korea Utara KCNA melaporkan Korup menegaskan pihaknya "berhasil" dalam penembakan statis dari motor berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi di lokasi peluncuran satelit pada Kamis (15/12/2022).

Kim Jong-un dilaporkan menghadiri tes tersebut. Menurut KCNA, tes tersebut memberikan "jaminan untuk pengembangan sistem senjata strategis tipe baru lainnya."

Korea Utara mengklaim uji coba roket yang berhasil dapat meningkatkan kekuatan ICBM-nya

Pada November lalu, Korea Utara mengklaim telah meluncurkan “jenis baru” ICBM, Hwasong-17 – rudal yang secara teoritis dapat mencapai daratan AS.

Itu adalah salah satu dari rekor 35 kali tahun ini di mana Korea Utara telah menguji rudal.

Pejabat dan pakar Barat juga mengharapkan Pyongyang untuk menguji hulu ledak nuklir kapan saja. Jika tes itu datang, itu akan menjadi yang pertama sejak 2017.

Pada Minggu (18/12/2022), Korea Utara menembakkan dua rudal balistik yang dianalisis oleh militer Korea Selatan sebagai rudal balistik jarak menengah (MRBM).

Hari berikutnya KCNA mengatakan badan antariksa negara itu melakukan "proses gerbang terakhir peluncuran satelit pengintaian."

Foto-foto yang diterbitkan di surat kabar milik negara Rodong Sinmun pada Senin (19/12/2022) tampaknya menunjukkan foto udara hitam-putih ketinggian tinggi dari ibu kota Korea Selatan Seoul dan kota terdekat Incheon, yakni lokasi bandara utama Korea Selatan. Namun banyak ahli mempertanyakan keaslian gambar tersebut, terutama karena resolusi mereka yang buruk.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya