PYONGYANG - Korea Utara (Korut) siap menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada lintasan normal. Ini dapat membuktikan bahwa senjata tersebut dapat mengancam Benua Amerika yang terhubung dengan Amerika Serikat (AS).
ICBM ditembakkan ke luar angkasa, di mana mereka melaju di luar atmosfer sebelum muatannya – hulu ledak nuklir – mengalami proses masuk kembali yang berapi-api, seperti pesawat ulang-alik atau kapsul luar angkasa, sebelum jatuh ke sasarannya.
Jika prosesnya tidak dijalankan dengan akurasi yang tepat dan dengan bahan yang dapat menahan panas luar biasa yang dihasilkan, hulu ledak akan terbakar sebelum mencapai targetnya. Sudut di mana hulu ledak masuk kembali ke atmosfer dapat mempersulit proses.
BACA JUGA: Adik Kim Jong-un: Sanksi Tak Akan Hentikan Pengembangan Rudal Korut
Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), saudara Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un Kim Yo Jong juga menepis skeptisisme para ahli seputar kemajuan teknologi ICBM Korea Utara, khususnya tentang kemampuan masuk kembali senjatanya.
BACA JUGA: Korea Utara Konfirmasi Uji Tahap Akhir Satelit Mata-Mata, Target Selesai pada April 2023
Dalam pernyataan pada Selasa (20/12/2022), Kim Yo Jong membela laporan Korea Utara baru-baru ini tentang uji coba pengembangan satelitnya dan menepis skeptisisme dari para ahli tentang dugaan foto udara.
“Skeptisisme yang disebut pakar Korea Selatan atas dua foto yang diambil oleh kamera uji warna dan evaluasi mereka terhadap pengembangan dan persiapan satelit negara saya sangat tidak pantas dan sembrono,” katanya.