Israel Bentuk Pemerintahan Paling Ekstrem Kanan, Warga Palestina khawatir

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 23 Desember 2022 19:42 WIB
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. (Foto: Reuters)
Share :

Pemimpin partai Zionisme Religius, yang bermitra dengan dua partai ekstrem kanan lainnya, memenangkan jumlah kursi terbesar ketiga di knesset (parlemen), ingin Israel mencaplok Tepi Barat dan telah diberi kekuasaan luas atas aktivitasnya di sana.

Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza dalam perang pada 1967.

Lebih dari 600.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Permukiman yang mereka tinggali dianggap ilegal menurut hukum internasional, namun Israel membantahnya. Israel mengeluarkan pemukim dan pasukannya dari Jalur Gaza pada 2005.

Politikus oposisi Israel, serta jaksa agungnya, telah memperingatkan bahwa reformasi yang direncanakan oleh pemerintah yang akan datang - termasuk memberikan hak kepada anggota parlemen untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung - dapat merusak demokrasi Israel.

Para mitra koalisi juga telah mengusulkan reformasi hukum yang dapat mengakhiri persidangan yang sedang dijalani Netanyahu atas atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut.

Oposisi Israel dan kelompok-kelompok hak sipil telah menyatakan kekhawatiran khusus atas masuknya sayap kanan dalam pemerintahan baru.

Pemimpin partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) Itamar Ben-Gvir terkenal dengan komentar anti-Arab dan pernah menyerukan pelonggaran aturan tentang kapan pasukan keamanan dapat melepaskan tembakan saat menghadapi ancaman.

Pernah dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung organisasi teror, dia akan menjadi menteri keamanan nasional dengan wewenang atas polisi di Israel dan Tepi Barat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya