Namun, semakin banyak jemaah yang merayakan hari itu pada 24 Desember, sejalan dengan mayoritas umat Kristiani di seluruh dunia.
"Kami bertahan di awal perang. Kami bertahan dari serangan, ancaman, pemerasan nuklir, teror, serangan rudal. Mari bertahan di musim dingin ini karena kami tahu untuk apa yang kami berjuang,” kata Zelensky dalam pidatonya, sebagaimana dilansir BBC.
"Kami akan merayakan liburan kami! Seperti biasa. Kami akan tersenyum dan bahagia. Seperti biasa. Bedanya satu. Kami tidak akan menunggu keajaiban. Lagi pula, kami menciptakannya sendiri."
Koresponden BBC mengatakan bahwa banyak orang Ukraina, Natal akan terasa gelap dan dingin karena serangan Rusia terhadap infrastruktur energi negara itu.
Pada Sabtu, pertempuran sengit berlanjut di wilayah Donbas timur Ukraina di mana pasukan Rusia menyerang kota strategis Bakhmut.
(Rahman Asmardika)