"Larangan itu akan memiliki dampak kemanusiaan yang menghancurkan bagi jutaan pria, wanita, dan anak-anak yang rentan di seluruh negeri. Kami kecewa keputusan ini dikeluarkan hanya beberapa hari setelah meningkatnya pembatasan akses anak perempuan Afghanistan ke pendidikan,” lanjutnya.
Ramiz Alakbarov, koordinator kemanusiaan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan PBB berusaha untuk mencabut larangan tersebut dan bahwa itu adalah ‘garis merah untuk seluruh komunitas kemanusiaan’.
Dia mengatakan kepada BBC, PBB dapat menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan di Afghanistan jika otoritas Taliban tidak membatalkan dekrit mereka yang melarang pekerja bantuan perempuan.
Namun Alakbarov mengatakan masih belum jelas apa yang dimaksud Taliban dengan dekritnya.
Dia mengatakan menteri kesehatan Taliban telah mengatakan kepada PBB bahwa badan tersebut harus melanjutkan pekerjaannya yang berhubungan dengan kesehatan dan perempuan dapat melapor untuk bekerja dan memberikan layanan.
Kementerian lain juga telah menghubungi PBB secara langsung untuk mengatakan pekerjaan di bidang manajemen bencana dan keadaan darurat harus dilanjutkan.