TOKYO - Salju tebal di sebagian wilayah Jepang telah menewaskan 17 orang, melukai lebih dari 90 lainnya dan menyebabkan ratusan rumah tanpa listrik, kata pejabat manajemen bencana, Senin (26/12/2022).
Angin musim dingin yang kuat telah menumpahkan salju tebal di wilayah utara Jepang sejak pekan lalu, membuat ratusan kendaraan terdampar di jalan raya, menunda layanan pengiriman dan menyebabkan 11 kematian pada Sabtu, (24/12/2022).
Lebih banyak hujan salju selama akhir pekan Natal membuat jumlah korban tewas bertambah menjadi 17 orang dan cedera menjadi 93 orang pada Senin pagi, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.
Banyak dari para korban jatuh saat memindahkan salju dari atap atau terkubur di bawah tumpukan salju tebal yang meluncur dari atap.
Kantor kotamadya di daerah yang dilanda salju mengimbau warga untuk berhati-hati selama kegiatan pembersihan salju dan tidak bekerja sendiri.
Badan penanggulangan bencana mengatakan seorang wanita berusia 70-an ditemukan tewas terkubur di bawah tumpukan salju tebal di atap yang tiba-tiba menimpanya di Kota Nagai, prefektur Yamagata, sekira 300 km utara Tokyo, di mana salju menumpuk lebih dari 80 cm pada Sabtu.
Di Niigata, yang terkenal dengan penanaman beras, beberapa pembuat mochi - kue ketan yang merupakan makanan pokok untuk perayaan Tahun Baru - mengatakan telah terjadi penundaan pengiriman dan mochi mereka mungkin tidak sampai ke pelanggan tepat waktu.
Banyak bagian timur laut Jepang melaporkan tiga kali lipat rata-rata hujan salju untuk musim ini.
Salju tebal merobohkan menara transmisi tenaga listrik di pulau utama paling utara Jepang, menyebabkan sekira 20.000 rumah tanpa listrik pada pagi hari Natal, Minggu, (25/12/2022) meskipun listrik pulih di sebagian besar wilayah pada hari itu juga, menurut kementerian ekonomi dan industri.
Lusinan kereta api dan penerbangan juga ditangguhkan di Jepang utara hingga Minggu, tetapi sebagian besar layanan telah dilanjutkan, menurut kementerian transportasi.
(Rahman Asmardika)