Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, pada Sabtu (31/12/2022), di hari ke-37 uji coba rudal pada 2022, Korea Utara menembakkan setidaknya tiga rudal balistik jarak pendek dari sebuah situs di selatan Pyongyang.
Hal itu mengikuti tes lain pada Minggu (1/1/2023). Korut mengatakan uji coba pada Sabtu (31/12/2022) dan Minggu (1/1/2023) adalah sistem peluncuran roket ganda (MRL) 600 mm. Sebagian besar sistem peluncuran multi-roket yang beroperasi di seluruh dunia berukuran sekitar 300 mm.
Dikutip KCNA, Kim dalam pidatonya di sesi pleno pada Sabtu (31/12/2022), mengatakan MRL 600mm pertama kali diperkenalkan tiga tahun lalu, dan produksi telah ditingkatkan sejak akhir Oktober 2022 untuk penempatan. Dia kemudian menambahkan bahwa 30 MRL 600mm tambahan akan dikerahkan ke militer secara bersamaan.
Kim mengatakan senjata itu mampu mengatasi bentang alam yang tinggi, dapat menyerang secara berurutan dengan presisi, memiliki jangkauan tembak seluruh Korea Selatan dan dapat diisi dengan hulu ledak nuklir taktis.
“Secara prospektif, sebagai senjata ofensif utama pasukan militer kita, itu akan melakukan misi tempurnya sendiri untuk mengalahkan musuh,” terangnya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan kemudian menanggapi komentar Kim, menyebut mereka memakai ‘bahasa provokatif yang sangat merusak perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea’.