Sedihnya Putin Merayakan Natal Ortodoks Sendirian di Gereja Kremlin

Susi Susanti, Jurnalis
Minggu 08 Januari 2023 15:43 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin merayakan Natal Ortodoks sendirian (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat berdiri sendirian pada kebaktian tengah malam di sebuah gereja Kremlin saat ia memperingati Natal Ortodoks yang berbarengan dengan serangan Moskow di Ukraina.

Putin menghadiri kebaktian di Cathedral of the Annunciation, yang awalnya dirancang sebagai gereja untuk para tsar Rusia.

Dia berdiri sendirian ketika para pendeta Ortodoks berjubah emas melakukan upacara dengan memegang lilin panjang, seperti yang ditunjukkan gambar-gambar yang dirilis oleh Kremlin.

BACA JUGA:  Gencatan Senjata Natal Ortodoks Selama 36 Jam Ala Putin Hanya Omong Kosong, Serangan Terus Terjadi

Pada tahun-tahun sebelumnya, Putin biasanya menghadiri kebaktian Natal Ortodoks di provinsi-provinsi Rusia atau di luar Moskow.

BACA JUGA:  Tolak Tawaran Gencatan Senjata Rusia Selama 36 Jam, Zelensky: Hanya Kedok untuk Hentikan Kemajuan Militer Ukraina

Dikutip CNN, Gereja Ortodoks Rusia diketahui merayakan Natal pada 7 Januari.

Dalam sebuah pesan yang dirilis oleh Kremlin pada Sabtu (7/1/2023), Putin mengucapkan selamat kepada umat Kristen Ortodoks, dengan mengatakan bahwa liburan tersebut menginspirasi "perbuatan baik dan aspirasi".

Dia juga memuji Gereja Ortodoks, yang pemimpinnya yang berpengaruh, Patriark Kirill, sepenuhnya mendukung serangan Putin di Ukraina.

“Organisasi Gereja mendukung tentara kami yang mengambil bagian dalam operasi militer khusus,” terangnya, menggunakan istilah resmi Kremlin untuk serangan di Ukraina.

"Pekerjaan pertapa yang hebat, beraneka segi, dan benar-benar pantas mendapatkan rasa hormat yang paling tulus," tambahnya.

Patriark Kirill telah meminta umat beriman untuk mendukung saudara-saudara pro-Rusia selama serangan Moskow di Ukraina timur.

Dalam sebuah khotbah tahun lalu, dia mengatakan bahwa kematian di Ukraina "menghapus semua dosa".

Seperti diketahui, pada 24 Februari tahun lalu, Putin mengirim pasukan ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa sesama negara Kristen Ortodoks itu perlu "demiliterisasi".

Dalam beberapa bulan terakhir, pasukannya telah mengalami serangkaian kemunduran militer di negara yang didukung Barat itu.

Putin secara sepihak memerintahkan pasukannya untuk menghentikan serangan selama 36 jam untuk Natal Ortodoks.

Tetapi wartawan AFP mendengar penembakan keluar dan masuk di kota garis depan Bakhmut di Ukraina timur setelah gencatan senjata Rusia seharusnya dimulai.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya