ADA sejumlah tokoh Betawi yang disegani. Para tokoh ini disegani tidak hanya oleh kawan saja, tetapi juga oleh lawan. Atas keberanian dalam melawan penjajah, mereka pun mendapat apresiasi dari tokoh lain.
Sebagai penghargaan, nama mereka diabadikan sebagai nama jembatan dan nama jalan. Berikut tokoh Betawi yang disegani, salah satunya adalah Jiung:
1. Muhammad Sanif
Muhammad Sanif merupakan tokoh Betawi yang dikenal pemberani di medan pertempuran. Pria yang akrab disapa Babe Sani mempunyai keterampilan silat khas Betawi. Babe Sani lahir di Kramat, Jakarta Pusat, 16 Agustus 1928. Ia terlahir dari pasangan Niming dan Samiah yang dikenal sebagai keluarga pejuang pada zaman revolusi.
Aksinya di medan pertempuran saat melawan penjajah mendapat apresiasi dari tokoh Kopassus LB Moerdani. Moerdani memuji semangat serta keberanian Babe Sani. Babe Sani pernah memegang beberapa jabatan. Mulai dari Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad, Komandan Pussenif, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Panglima Kodam II/Bukit Barisan, hingga Asisten Operasi Panglima ABRI.
2. Murtado
Murtado adalah tokoh Betawi yang disegani pada zamannya. Diketahui, Murtado adalah warga asli Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mulai dikenal ketika melawan tentara Belanda di masa penjajahan. Saat situasi Kemayoran tidak tenteram, Murtado pun bertindak.
Seorang tuan Belanda menyuruh orang kepercayaannya, Bek Lihun, untuk memeras rakyat dengan berkedok pajak. Melihat keadaan itu, Murtado tidak tinggal diam. Orang suruhan Bek Lihun yang diperintahkan untuk membunuh Murtado berhasil dikalahkannya. Bahkan Murtado dapat mengalahkan gerombolan perampok. Warga Kemayoran pun merasa berutang budi kepada Murtado.
Tuan Belanda lantas menginginkan Murtado menjadi bek di Kemayoran. Namun tawaran tersebut ditolak Murtado. Hal itu karena Murtado tidak ingin menjadi bawahan seorang penjajah.
3. Jiung
Jiung merupakan jawara Betawi yang disegani. Diketahui, Jiung merupakan kakek dari seniman legendaris Benyamin Sueb. Jiung dipanggil dari nama Haji Ung.
Wahyudi, cicit dari H. Ung yang juga ponakan Benyamin Sueb mengatakan Kakek Buyutnya merupakan seorang jawara Betawi yang sangat ditakuti dan disegani kawan maupun lawannya terutama pada masa penjajahan Belanda.
Menurut Wahyudi, Jiung memiliki kemampuan ilmu bela diri yang tinggi, bahkan bisa terbang. Atas jasanya dalam memberikan kenyamanan untuk masyarakat, namanya diabadikan sebagai nama jembatan dan jalan, yaitu Jembatan Jiung dan Jalan Jiung, di Kemayoran.
Di Jalan H Ung atau Jiung, juga ada pasar setiap malamnya yang ramai dan menual berbagai macam barang.
(Angkasa Yudhistira)