JAYAPURA- Badan Intelijen Negara (BIN) memperdayakan pemuda di Papua yang terhimpun dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) untuk bisa mengakses bantuan dari pemerintah.
PMI sendiri merupakan wadah anak muda yang dibina oleh BIN untuk menjadi motor kesejahteraan masyarakat Papua.
(Baca juga: BIN Tegaskan Netral dalam Pemilu 2024)
Mereka menjalankan banyak program pemberdayaan masyarakat. Di antaranya, melalui kegiatan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.
Salah satu kelompok pembudidaya ikan nila berada di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua. Kelompok yang beranggotakan 20 orang ini diketuai oleh Franspouw.
Franspouw mengaku, dengan pendampingan yang dilakukan PMI, perkembangan budidaya di kelompoknya berkembang sangat baik.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN, KKP dan PMI yang telah bersama-sama dengan kelompok kami untuk budiaya ikan nila dengan sistem bioflok," kata Franspouw, Minggu (15/1/2023).
Franspouw menyampaikan hal itu saat menyambut kunjungan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya yang juga Pembina PMI ke lokasi budidaya mereka di Kampung Nolokla.
Franspouw menjelaskan, kelompoknya telah berhasil menebar 20 ribu benih ikan di 8 kolam bioflok. Masa panen ikan itu sekitar lima bulan. Hasil panen akan dijual di samping dikonsumsi keluarga.
"Keuntungan bisa ratusan juta ya, kalau proses produksi sesuai. Saya sudah kalkulasi, satu anggota itu bisa menerima kurang lebih Rp25 juta per lima bulan," ungkapnya.
Sekretaris PMI Provinsi Papua, Vitha Faidiban menambahkan, dia berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga bisa dikembangkan ke masyarakat lainnya.
"Ini sangat berpotensi, sangat menjanjikan. Program kedepannya itu kita bisa menaruh satu kolam di tiap rumah. Itu bisa sangat membantu perekonomian masyarakat," imbuhnya.
Program pemberdayaan masyarakat ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, yang ditindaklanjuti oleh Made Kartikajaya.