Mark Pegram, yang putranya Sam tewas dalam ET302 mengaku sangat senang dengan diadakannya sidang tersebut.
"Bagi kami denda dan menutup-nutupi bukanlah keadilan," katanya sebagaimana dilansir BBC.
"Penting untuk menetapkan preseden untuk mencegah hilangnya nyawa tak berdosa yang serupa, dan bagi Boeing untuk memahami dampak mengerikan dari kesalahan mereka terhadap begitu banyak keluarga," tambahnya.
Masih jauh dari kejelasan apakah tindakan hukum pada akhirnya akan mengarah pada pembukaan kembali perjanjian penuntutan yang ditangguhkan antara Boeing dan DoJ.
Langkah seperti itu akan sangat tidak biasa. Tetapi menurut Robert A Clifford, seorang pengacara Chicago yang mewakili keluarga dalam tindakan sipil terpisah, itu bisa memiliki konsekuensi yang jauh - termasuk tindakan terhadap individu.
"Keluarga ini menginginkan hukuman maksimum yang dijatuhkan terhadap Boeing, dan mereka ingin kekebalan dari penuntutan yang diterima pejabat senior di Boeing dicabut," katanya.
(Rahman Asmardika)