TURKI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan bahwa Turki mungkin setuju Finlandia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tetapi bukan Swedia.
Dia mengkritik penolakan Swedia untuk mengekstradisi puluhan orang yang diduga terkait dengan kelompok militan Kurdi dan pengkritik lain terhadap pemerintahannya.
"Jika Anda benar-benar ingin bergabung dengan NATO, Anda akan mengembalikan para teroris ini kepada kami," terangnya, dikutip BBC.
BACA JUGA: Kutuk Keras Pembakaran Al Quran, Erdogan: Swedia Tidak Bisa Harap Dukungan Turki untuk Masuk NATO
Komentarnya muncul beberapa hari setelah Turki menangguhkan pembicaraan untuk menerima dua negara Nordik sebagai anggota.
Langkah itu dipicu oleh serangkaian protes kontroversial di Stockholm, termasuk satu salinan Al Quran yang dibakar.
Pejabat Swedia mengutuk protes tersebut, tetapi membela undang-undang kebebasan berbicara negara itu.
Menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO tahun lalu, mengakhiri puluhan tahun non-blok militer.