Ketika orangtuanya mengetahui bahwa ia hilang, mereka memulai pencarian putra mereka hingga merasa putus asa dan kesulitan selama dua dekade.
Sebuah proses yang menurut ayah Mei membuat mereka bertindak seperti dua orang gila.
Kedua orangtua kandung Mei bernama Mei Xianhua danPan Chang'e, mereka adalah pekerja migran dari Provinsi Jiangxi.
Ketiganya akhirnya bersatu kembali pada Juni tahun lalu ketika teman orangtua membantu mereka mencocokkan DNA Mei Zhiqiang yang tinggal bersama orangtua angkatnya yang kaya di Provinsi Fujian.
Mei Zhiqiang mengatakan bahwa dia diadopsi setelah keluarga lain yang membelinya dari perdagangan manusia membuangnya karena terlalu kurus dan kecil.
Namun meski tumbuh dengan dua kakak perempuan dan seorang adik laki-laki yang adalah anak kandung dari orangtua angkatnya, Mei mengaku bahwa dia selalu memiliki perasaan yang samar bahwa dia bukan keturunan mereka.
Dia juga tidak pernah kuliah ke universitas setelah menyelesaikan sekolah menengahnya dan malah bekerka di rumah sakit milik orangtua angkatnya yang percaya bahwa belajar itu tak berguna.
Sementara itu, ayah kandung Mei mengatakan keluarga mereka tidak pernah bisa merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan baik setelah anak mereka hilang.
Keluarga kandungnya, yang juga termasuk kakak perempuan dan dua adik laki-lakinya juga akan merayakan ulang tahunnya setiap tahun tanpa kecuali.
Mereka bahkan membelikan sebuah rumah untuknya, berpegang pada keyakinan bahwa dia pada akhirnya akan kembali kepada mereka.
Mei sekarang bekerja untuk bisnis keluarga orangtua kandungnya, sebuah perusahaan perlengkapan hotal, dan ayahnya berkata bahwa dia akan mengajarinya cara menjalankan perusahaan dan akhirnya menyerahkan perusahaan itu kepadanya.
"Tidak peduli seberapa kaya mereka, cinta mereka berbeda dari kita, cinta orang tua kandung," kata ayah Mei.
Berkumpul dengan keluarga kandungnya, Mei menambahkan bahwa dia tidak merasa aneh karena dia bisa merasakan bahwa cinta keluarga kandungnya itu tulus.