Satu video dramatis yang direkam beberapa jam setelah gempa menunjukkan seorang pria menggendong bayi perempuan yang baru lahir ditemukan di bawah sisa-sisa rumah keluarganya, masih terhubung dengan ibunya yang telah meninggal dengan tali pusarnya. Ayahnya, empat saudara kandung dan bibinya juga tidak selamat.
Rekaman drone Jindayris yang diposting oleh White Helmets seminggu yang lalu menunjukkan bahwa penyelamatan semacam itu adalah hasil dari ratusan orang yang mencari melalui puing-puing, seringkali hanya dengan tangan kosong.
Namun, White Helmets mengeluh bahwa operasi mereka terhambat oleh kegagalan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional untuk mengirimkan mesin berat atau peralatan khusus lainnya yang mereka minta.
Pemimpin kelompok tersebut, Raed al-Salah, juga memperingatkan pada hari Selasa bahwa pencarian korban di barat laut akan segera berakhir.
"Indikasi yang kami miliki adalah tidak ada [yang selamat], tetapi kami berusaha melakukan pemeriksaan terakhir kami dan di semua lokasi," katanya kepada kantor berita Reuters.