SURIAH – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta otoritas Suriah agar mempercepat dan memperluas akses ke daerah-daerah terpencil yang dilanda gempa dahsyat di wilayah yang dikuasai pemberontak, untuk memastikan bantuan makanan terus mengalir ke para korban gempa yang menghadapi kelaparan setelah belasan tahun perang.
“Separuh dari penduduk menghadapi kelaparan dan itu yang terburuk yang pernah kami lihat sejak awal krisis di Suriah. Bahkan pada puncak perang, tidak sampai 12 juta orang mengalami rawan pangan. Angka itu naik dengan tajam dalam tiga tahun terakhir,” terang Direktur Program Pangan Dunia (WFP) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Corinne Fleischer dalam wawancara dengan kantor berita AP.
BACA JUGA: Imbas Gempa Dahsyat Turki, Kebun Zaitun Terbelah Jadi 2 Ciptakan Lembah Sepanjang 300 Meter
Sementara akses bantuan untuk daerah yang dilanda gempa di Turki, menghadapi tantangan fisik berupa cuaca buruk, hancurnya kota dan jaringan transportasi, isolasi politik Suriah di bawah rezim Bashar Assad memperparah masalah itu.
BACA JUGA: Bantu Korban Gempa Dahsyat Turki, RI Kerahkan Pesawat Angkut Hercules
Dikutip VOA, PBB pada Senin (13/2/2023) mengumumkan kesepakatan dengan Suriah untuk membuka dua lagi penyeberangan perbatasan dari Turki ke daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah barat laut, dan menjadikan tiga yang dibuka, namun kebutuhan tetap sangat besar.