Putin Bersiap Hadapi Perang Panjang yang Menguras Tenaga

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 17 Februari 2023 13:07 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Reuters)
Share :

Rasa frustrasinya berpusat pada kerahasiaan, komunikasi yang buruk, dan struktur komando yang tidak efektif yang telah menyebabkan serangkaian kekalahan militer yang memalukan di tangan negara tetangga Rusia yang jauh lebih kecil.

Namun di luar medan perang, Rusia harus membayar mahal untuk membiayai perang yang di luar dugaan terjadi berlarut-larut. Bahkan Moskow juga harus menderita dalam menghadapi sanksi Barat yang paling parah.

Moskow telah kehilangan sebagian besar pasar gas Eropa yang dimenangkan oleh Uni Soviet dan Putin selama beberapa dekade. Produksi minyak Rusia naik pada 2022, tetapi Moskow mengumumkan akan memangkas produksi pada Maret, kemungkinan besar sebagai tanggapan atas pembatasan Barat pada harga produk olahannya.

Perusahaan dan investor Barat hengkang, membuat Rusia kini bergantung pada China, yang dulu sempat menjadi rivalnya, sebagai investor dan pembeli minyaknya.

"Perang ini adalah kegiatan paling penting yang pernah dilakukan Putin dan tentunya bagi Rusia ini adalah pertaruhan paling penting sejak jatuhnya Uni Soviet," kata Samuel Charap, spesialis Rusia di RAND Corporation yang pernah bertugas di Departemen Luar Negeri.

Baik Ukraina maupun Rusia, kini bergantung pada apa yang terjadi di medan perang, di mana garis depan pertempuran membentang sejauh 850 km. Tidak ada pihak yang lebih unggul di mana keduanya mengalami kerugian besar.

Barat memasok alutsista yang lebih canggih dan mengeluarkan dana intelijen senilai puluhan miliar dolar. Toleransinya terhadap kebutuhan biaya perang Ukraina mungkin tidak ada habisnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya