Pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh China sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan senjata mematikan kepada Rusia. Meski tidak memberikan bukti atas komentar tersebut, Blinken mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir China telah memberikan bantuan yang “tidak mematikan” untuk mendukung Rusia dalam konflik di Ukraina.
"China sedang berusaha mendapatkan keduanya. Secara terbuka mereka menampilkan diri sebagai negara yang berjuang untuk perdamaian di Ukraina, tetapi secara pribadi seperti yang saya lakukan. mengatakan, kami telah melihat selama beberapa bulan terakhir ini, penyediaan bantuan tidak mematikan yang langsung membantu dan mendukung upaya perang Rusia."
"Dan beberapa informasi lebih lanjut yang kami bagikan hari ini, dan saya pikir akan segera keluar, yang menunjukkan bahwa mereka sangat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia. Sejauh pengetahuan kami, mereka belum ' belum melewati garis itu," tambahnya.
Pandangan Friedman sejalan dengan komentar mantan panglima Angkatan Darat AS Eropa pensiunan Letnan Jenderal Mark Hertling. Kepada Newsweek, Hertling mengatakan bahwa China ingin AS terus mendukung dan memasok senjata ke Ukraina.
"Merupakan kepentingan China untuk melihat AS terus mendukung Ukraina. Sementara AS dan negara-negara barat lainnya memasok senjata, dukungan, dan intelijen dalam perjuangan eksistensial Ukraina untuk mendapatkan kembali kendali atas perbatasan kedaulatan mereka, China dapat memperluas jangkauan strategis mereka di banyak wilayah di luar perbatasan mereka sambil terus mengatasi tantangan domestik mereka sendiri," katanya pada Minggu, (19/2/2023).