Mati-matian Pertahankan Kota, Ukraina Sebut Pertempuran Bakhmut Jadi Kesempatan Bunuh Lebih Banyak Tentara Rusia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 11 Maret 2023 08:01 WIB
Tentara Ukraina di atas kendaraan tempur infanteri BMP-1 di Bakhmut, Ukraina, 3 Maret 2023. (Foto: Reuters)
Share :

BAKHMUT – Pertempuran sengit memperebutkan Kota Bakhmut di Ukraina masih terus berlangsung hingga Jumat, (10/3/2023). Ini merupakan pertempuran paling lama dan paling berdarah sepanjang konflik antara Rusia dengan Ukraina yang dimulai pada Februari 2022. 

Pejabat Barat memperkirakan lebih dari 30.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam pertemuran di Bakhmut, yang dimulai sejak musim panas tahun lalu.

Meski banyak yang mengatakan bahwa Bakhmut tidak memiliki arti strategis yang terlalu besar, Rusia dan Ukraina tampaknya tak sepakat. Kedua belah pihak terus mengirimkan pasukan dan kendaraan tempur mereka untuk merebut atau mempertahankan kota tambang garam tersebut.

Diwartakan BBC, bahkan sebelum pertempuran dimulai, 90 persen populasi Bakhmut telah melarikan diri dari kota itu.

Bagi seorang pejabat Ukraina, pertempuran Bakhmut menjadi kesempatan untuk membunuh lebih banyak tentara Rusia. Meski di pihak Ukraina sendiri kerugian mereka tidak bisa dibilang kecil.

Diketahui, Ukraina juga telah kehilangan puluhan ribu tentaranya sejak perang dimulai.

Sementara, bagi Rusia, merebut Bakhmut diyakini akan membuka jalan untuk masuk ke lebih banyak wilayah Ukraina di Donbass.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam sebuah posting di Telegram mengatakan bahwa merebut Artyomovsk, nama Rusia untuk Bakhmut, akan menjadi sebuah terobosan penting.

"Kota ini merupakan pusat pertahanan penting bagi pasukan Ukraina di Donbas," kata Shoigu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya