Kekurangan Senjata dan Amunisi, Pasukan Ukraina Gunakan Senapan Antik Abad ke-19 untuk Pertahankan Bakhmut

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 20 Maret 2023 11:30 WIB
Varian M1910 senapan Maxim yang terlihat di Lodz, Polandia, Oktober 2014. (Foto: Wikipedia)
Share :

BAKHMUT - Pasukan Ukraina yang mempertahankan kota Bakhmut di Donbass dengan menggunakan senjata antik dari era Victoria, demikian dilaporkan Telegraph. Senjata Maxim dari abad ke-19 itu dilaporkan digunakan karena tentara Ukraina kekurangan amunisi dan persenjataan meski telah mendapat gelontoran bantuan dari sekutu NATO dan Amerika Serikat (AS).

"Saya telah melihat senapan mesin Maxim dalam posisi diam berkali-kali," kata seorang tentara Ukraina kepada Telegraph. “Terlepas dari usia mereka, itu adalah senjata yang cukup tangguh. Yang paling penting jangan lupa menambahkan air,” ujarnya.

Diciptakan oleh Hiram Stevens Maxim pada 1884, senapan Maxim adalah senapan mesin otomatis pertama di dunia. Menembakkan 600 peluru per menit, senapan ini ini mengandalkan selubung air yang berat di sekitar larasnya untuk mencegah kepanasan.

Didudukkan di atas roda besi dan beratnya sekira 30 kilogram tidak termasuk air atau sabuk amunisi, dibutuhkan awak empat orang untuk mengoperasikan senjata ini, demikian diwartakan RT

Maxim digunakan oleh pasukan kolonial Inggris di Afrika dan oleh pasukan Kekaisaran Rusia dalam Perang Rusia-Jepang pada 1904-1905. Senjata itu sudah dianggap usang pada Perang Dunia I, dengan pasukan Inggris menggunakan senapan mesin ringan Vickers sebagai gantinya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya