Setelah mengetahui kapan waktu yang aman untuk beraksi, akhirnya AG kemudian datang ke lokasi kejadian dan menunggu di motor. Waktu yang ditentukan adalah saat Sholat Isya karena pemilik rumah dipastikan ke masjid untuk sholat berjamaah.
Setelah merasa benar-benar aman, AG kemudian langsung masuk ke rumah dengan merusak pintu samping menggunakan obeng. Tersangka langsung menyasar kamar korban dan mengambil brankas.
"Setelah brangkas berhasil dibuka, mereka pergi dari rumah, mengambil isi brankas," ujar dia.
Untuk melancarkan aksinya, salah satu tersangka mengawasi rumah korban dengan menggunakan jaket ojek online, fungsinya untuk menghindari kecurigaan warga.
Para pelaku hanya membutuhkan waktu 10 menit sejak mendatangi, merusak pintu, dan mengambil barang dari rumah korban. Mereka kemudian membawa pergi brangkas tersebut dan membongkarnya.
Beberapa barang harga yang diambil dari rumah korban, antara lain perhiasan yang laku dijual tersangka senilai Rp37,4 juta dan untuk lima koin perak yang laku dijual Rp900.000.
"Brankas itu kemudian dibuang di sekitar Selokan Mataram," tambahnya.