Menurut organisasi HAM, sebanyak 1.000 perempuan beragama Kristen, Hindu dan Sikh diculik setiap tahunnya. Kebanyakan dari mereka kemudian dipaksa untuk masuk Islam. Di Pakistan diyakini secara luas pernikahan di bawah usia 16 tahun diizinkan di bawah hukum Syariah, jika keduanya adalah Muslim.
Dan inilah yang terjadi pada kasus Farah: dia dipaksa pindah agama, kemudian menikah dengan penculiknya.
Dewan Gereja Nasional di Pakistan (NCCP) mengatakan jumlah kasus penculikan ini terus meningkat.
"Ada ratusan, ratusan, banyak anak perempuan, banyak sekali anak perempuan. Kejahatan ini dilakukan oleh banyak orang, dan pihak berwenang tidak melakukan apa-apa," kata Sekjen NCCP, Uskup Victor Azariah
Asif, yang sangat khawatir dengan putrinya, mencari bantuan dari gereja lokal, yang kemudian memberikan bantuan hukum kepada keluarganya.
Setelah lima bulan melakukan lobi agar para penculik ditangkap dan Farah dibebaskan, polisi baru mengambil tindakan pada awal Desember.
"Empat petugas polisi datang ke rumah penculik itu, dan memberitahu orang-orang di sana, bahwa pengadilan telah memerintahkan agar saya ikut dengan mereka ke kantor polisi," cerita Farah.
Para 5 Desember, kasusnya dibawa ke Pengadilan Distrik Faisalabad, dan hakim mengirim Farah ke tempat penampungan anak dan perempuan, sementara penyelidikan terus dilanjutkan.
Akan tetapi kabar buruk kembali terjadi. Saat pihak keluarga menunggu putusan akhir pengadilan, kepolisian mengatakan kepada ayah Farah bahwa mereka akan menghentikan penyelidikan, karena dalam keterangannya, Farah mengaku setuju pindah agama dan menikah.
Farah kemudian mengulangi lagi keterangan itu di pengadilan pada 23 Januari. Tapi, pejabat pengadilan curiga Farah kemungkinan dipaksa untuk membuat pernyataan itu dan Farah mengatakan memang demikian.
"Saya mengatakan hal ini karena penculik itu mengatakan pada saya, jika saya tidak mengatakan seperti itu, maka dia akan membunuh saya, kemudian ayah saya, diikuti dengan saudara laki-laki dan perempuan saya. Seluruh keluarga saya. Saya benar-benar takut, dia akan melakukan itu, jadi saya setuju untuk mengatakan seperti apa yang dia katakan pada saya."
Tiga pekan kemudian, pada 16 Februari, tepat delapan bulan ia diculik, hakim memutuskan bahwa pernikahan Farah tak terdaftar dengan benar, dan itu tidak sah.
Dia diselamatkan dengan persoalan teknis dan bisa kembali bersama keluarganya.
(Nanda Aria)