Curhatan Anak Perempuan Afghanistan: Ketika Saya Melihat Anak Laki-Laki Sekolah, Itu Menyakitkan

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 28 Maret 2023 07:32 WIB
Curhatan anak-anak perempuan di Afghanistan tentang hak sekolah mereka yang dilarang (Foto: BBC)
Share :

Pada Maret 2022, pemerintah Taliban mengumumkan bahwa sekolah menengah akan dibuka kembali untuk anak perempuan, namun ditutup dalam beberapa jam.

Kurang dari dua bulan kemudian, sebuah keputusan dikeluarkan bahwa perempuan harus mengenakan pakaian yang menutupi mereka dari ujung kepala sampai ujung kaki, termasuk cadar.

Pada November tahun lalu, perempuan dan anak perempuan dilarang masuk ke taman, pusat kebugaran, dan kolam renang. Anak perempuan tidak lagi diizinkan untuk memilih mata pelajaran seperti ekonomi, teknik, dan jurnalisme di universitas.

Sebulan kemudian, pukulan besar datang ketika universitas ditutup untuk mahasiswi, dan perempuan dilarang bekerja di LSM domestik dan internasional kecuali di sektor kesehatan.

"Jika batasan ini meningkat, saya pikir hidup ini tidak layak dijalani lagi bagi perempuan. Kami tidak memiliki akses ke hak-hak dasar kami sebagai manusia. Hidup tidak ada artinya tanpa pendidikan. Saya pikir kematian lebih baik daripada kehidupan seperti itu. ini," kata Mahtab.

Mahtab terluka dalam pemboman di sekolah Sayed Ul-Shuhada pada Mei 2021, ketika Taliban memerangi pasukan pemerintah Afghanistan sebelumnya.

“Saya mengalami luka di leher, wajah dan kaki saya. Itu menyakitkan. Tapi saya bertekad untuk terus belajar,” ujarnya.

"Saya bahkan menghadiri ujian tengah semester saya, tetapi segera setelah itu Taliban datang dan semuanya berakhir,” lanjutnya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya