Misteri Slogan Kota Bandung Era Penjajahan Belanda, Mitos Hawa Sejuk Berubah Panas

Solichan Arif, Jurnalis
Minggu 16 April 2023 07:44 WIB
Foto: repro
Share :

JAKARTAWali Kota Bandung Yana Mulyana telah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT).

Hal ini membuat heboh warga Kota Bandung. Karena mengingat pelantikan Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung baru setahun lalu, yakni 18 April 2022.

Disisi lain, saat pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Kota Bandung pernah mengusung slogan atau motto Ex Undis Sol yang berarti Mentari Muncul di atas Gelombang.

Slogan Ex Undis Sol diambil dari bahasa latin yang dalam bahasa Belanda ditulis Uit de Golven de Zon.

Melansir Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe (1984), Minggu (16/4/2023) karena dianggap aneh sekaligus misterius, pada perayaan hari ulang tahun Kota Bandung (Jubileum Gemeente Bandoeng) yang ke-25, slogan Kota Bandung itu dipertanyakan.

“Lho, kok aneh?Apa hubungannya Mentari Muncul di Atas Gelombang dengan kisah pasang surut Danau Bandung?,” tanya Meneer J.E Jasper dalam sebuah artikel yang dimuat Koran Jawa Bode.

Saat itu, tidak ada yang bisa menjelaskan secara ilmiah bagaimana slogan dan lambang Kota Bandung dibuat. Bandung ditetapkan kolonial Hindia Belanda sebagai wilayah Gemeente (kota praja) mulai tahun 1906.

Penetapan itu bersamaan dengan Kota Surabaya Jawa Timur dan Semarang Jawa tengah. Pada saat itu belum ada Undang-undang yang mengatur pembuatan lambang dan slogan Kota. Aturan atau ordonansi itu baru muncul 20 tahun kemudian.

Dalam membuat slogan dan lambang kota, Wali Kota Bandung B. Coops diduga mendasarkan pada cerita sejarah geologis Bandung.

Yakni munculnya peristiwa lahan dataran tinggi Bandung dari bawah gelombang Situ Hilung ribuan tahun silam. Selanjutnya juga peristiwa gelombang lautan pada akhir zaman miosen puluhan juta tahun silam.

Wali Kota Bandung B. Coops tiba-tiba mendesain lambang kota yang terdiri dari perisai, silhuet Gunung Tangkuban Perahu, dua ekor singa betina Belanda dan sehelai pita menggulung di ujung menghiasai bawah perisai. Pada pita itu tercantum slogan Ex Undis Sol.

Namun koreksi itu tak digubris. Sepanjang tahun 1906-1952, Kota Bandung tetap memakai slogan Ex Undis Sol.

Penulisan slogan bahasa latin itu sempat mendapat koreksi dari Prof. Dr. E.C. Godee Molsbergen, pengelola arsip negara (landsararchivaris) di Jakarta. Harusnya tertulis Ex Undis Solum yang artinya, lahan kokoh muncul dari gelombang.

Pada tahun 1953, lambang dan slogan Kota Bandung mulai diubah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Besar Bandung No 53 Tahun 1953, slogan Ex Undis Sol diganti menjadi Gemah Ripah Wibawa Mukti.

Terkait pengubahan itu, sempat muncul suara-suara warga. Bahwa slogan Ex Undis Sol diyakini semacam ramalan Bandung ke depan. Bahwa Mentari di atas gelombang diterjemahkan Kota Bandung yang sebelumnya berhawa sejuk akan berubah panas.

Kemudian setiap musim penghujan, wilayah Kota Bandung akan banyak muncul genangan-genangan air. Yakni di mana ketika air menghilang yang tersisa adalah kondisi jalan rusak.

Begitulah cerita misteri lambang dan slogan Kota Bandung pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya