Kisah Heroik Pratu Suparlan, Hadapi Tentara Fritelin Hanya dengan Pisau Komando

Nanda Aria, Jurnalis
Rabu 19 April 2023 02:00 WIB
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Share :

 

JAKARTA - Timor Timur (Timtim) menjadi medan pertempuran Kopassus yang paling epik. Wilayah yang kini menjadi negara Timor Leste ini pernah menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia, sebelum merdeka pada 1999.

Sebelum resmi memisahkan diri dari Republik indonesia, Timor Timor menjadi medan laga yang heroik bagi Komando Pasukan Khusus. Okezone pun telah merangkum kisah-kisah heroik Kopassus di perang Timor-Timur.

 BACA JUGA:

Apa saja kisah-kisah menariknya? Berikut barisan cerita unik Kopassus di Timor Timur:

1. Hadapi Tentara Fretilin dengan pisau komando

Kisah ini dilansir dari laman resmi Kopassus, yang menceritakan perjuangan Pratu Suparlan melawan pasukan Fretilin di Timor Timur pada tahun 1983.

 BACA JUGA:

Tengah berpatroli di daerah yang rawan, sepasukan kecil TNI Nanggala pimpinan Letnan Poniman Dasuki dihadang oleh sayap militer terlatih Timor Timur (Fretilin) dengan bersenjata lengkap.

Terjadilah pertempuran tak imbang yang menggugurkan satu persatu pasukan kecil, yang dimangsa oleh peluru ratusan pasukan Fretilin. Prajurit yang masih bertahan diperintahkan untuk meloloskan diri ke celah bukit.

Namun, menyadari sedikit waktu yang tersisa, Pratu Suparlan memilih untuk maju tak gentar melawan musuh. Ia membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin milik rekan yang gugur, namun masih diserbu dengan rentetan peluru yang mengoyak tubuhnya.

Meski bercucuran darah, prajurit Suparlan tidak roboh dan mengambil pisau komandonya. Kemudian ia berlari menghabiskan tentara Fretilin ke tengah semak belukar, dan akhirnya menyingkirkan pasukan militer itu.

2. Selamat dari Ledakan Granat

Diambil dari Okezone.com, kisah ini menceritakan seorang Operator Radio Peleton 2 Kompi B Nanggala V Kopassandha (Kopassus), Mayor Hermintoyo pada saat Operasi Seroja di Palagan Timor (6 Desember 1975). Saat itu ia diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules TNI AU untuk merebut Dili.

Mantan Kopassus ini mengaku sudah siap mati menjelang operasi tersebut, mengingat banyak rekannya yang gugur ketika bertugas di tempat yang dituju.

Sesampainya di Timtim bersama pasukan baret merah yang lain dengan cara terjun payung, parasit yang digunakannya telah bolong ditembaki peluru pasukan Tropaz. Usai menyangkut di tiang listrik kabel bertegangan tinggi, ia menembaki rumah yang menjadi markas Fretilin dengan senjata AK-47.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya