Kesal karena Dijual di Rusia, Ukraina Serukan Boikot Wiski Irlandia yang Populer

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 02 Mei 2023 14:17 WIB
Minuman wiski Jameson (Foto: Bloomberg)
Share :

UKRAINA - Duta Besar Ukraina untuk Irlandia, Larisa Gerasko, menyerukan pemboikotan wiski Jameson setelah merek tersebut dijual di Rusia dalam jumlah terbatas.

Jameson, yang dimiliki oleh perusahaan Prancis Pernod Ricard, melanjutkan penjualan di Rusia akhir tahun lalu, mengutip kebutuhan untuk melindungi tim lokalnya, serta untuk menghindari menghadapi masalah hukum atas "kebangkrutan yang disengaja" di negara tersebut. Gerasko, bagaimanapun, telah menolak alasan seperti itu, menyerukan boikot merek sampai benar-benar menarik diri dari Rusia.

"Di satu sisi, perusahaan ini ingin melindungi beberapa karyawan, tetapi puluhan ribu warga Ukraina, setiap hari, telah dibunuh oleh Rusia," kata utusan itu kepada media Irlandia pada Minggu (30/4/2023), dikutip RT.

Dia mendesak "semua perusahaan" untuk membantu Kiev dan berhenti berdagang dengan Moskow.

Duta besar berjanji untuk berhenti membeli produk Jameson dan meminta konsumen biasa, serta restoran dan pub, untuk mengikutinya. Gerasko mengklaim dia mencoba mengangkat masalah ini langsung dengan pabrikan beberapa minggu yang lalu, tetapi tidak mendapat tanggapan.

“Tentu saja kami kecewa kami belum mendengar kabar dari mereka,” katanya.

“Kami sangat prihatin karena, dengan berdagang dengan Rusia, perusahaan membiayai mesin perang Rusia,” lanjutnya.

Grup Pernod Ricard mengakui masalah tersebut untuk media Irlandia, berjanji untuk menyelesaikannya dalam beberapa minggu mendatang,

“Termasuk menghentikan ekspor merek internasional kami sambil memastikan kesejahteraan dan keamanan tim kami, mengakui batasan hukum setempat,” terang perusahaan tersebut.

“Kami terus bekerja keras untuk menemukan solusi terbaik untuk dilema yang sulit ini,” lanjutnya.

Selain Jameson, Pernod Ricard Group memiliki beberapa merek minuman keras teratas. Termasuk vodka Absolut Swedia, Beefeater London, Chivas Regal, Havana Club, Malibu, Ballantine's, dan lainnya. Grup tersebut menghentikan ekspor ke Rusia pada Maret 2022, tak lama setelah dimulainya permusuhan yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.

Bulan lalu, perusahaan mengakui melanjutkan penjualan Absolut di Rusia, memicu reaksi dari kelompok pro-Ukraina dan pejabat tinggi Swedia. PM Swedia, Ulf Kristersson, misalnya, mengatakan dia “sangat terkejut” mendengar perusahaan tersebut melanjutkan ekspor.

“Absolut segera menyerah pada tekanan yang meningkat, setuju untuk menghentikan ekspor lagi dan berjanji untuk menjalankan tugas kehati-hatian terhadap karyawan dan mitra. Kami tidak dapat membuat mereka terkena kritik besar-besaran dalam segala bentuk,” ujar perusahaan kala itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya