Iran Kembali Sita Kapal Tanker di Teluk, Kedua Kalinya dalam Sepekan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 04 Mei 2023 14:26 WIB
Kapal tanker Niovi dikepung oleh kapal cepat Garda Revolusi Iran saat transir di Selat Hormuz dalam tangkapan layar video dari US Navy, 3 Mei 2023. (Foto: US 5th Fleet via Reuters)
Share :

DUBAI - Iran menyita kapal tanker minyak kedua dalam seminggu pada Rabu, (3/5/2023) di perairan Teluk, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyerukan pembebasannya, dalam eskalasi terbaru dalam serangkaian penyitaan atau serangan terhadap kapal komersial di perairan Teluk sejak 2019.

Armada Kelima Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain mengatakan kapal tanker minyak berbendera Panama Niovi ditangkap oleh Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGCN) pada pukul 6:20 pagi saat melewati Selat Hormuz.

Dalam tanggapan pertama Iran, jaksa Teheran mengumumkan kapal tanker minyak itu disita atas perintah pengadilan menyusul pengaduan dari penggugat, kata kantor berita pengadilan Mizan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Insiden itu terjadi setelah Iran pada Kamis, (27/4/2023) menyita sebuah kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman yang disebut Advantage Sweet. Kapal tanker itu ditahan oleh otoritas Iran di Bandar Abbas, kata daftar bendera Kepulauan Marshall pada Selasa.

Perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan pihaknya percaya penyitaan Advantage Sweet adalah sebagai tanggapan atas penyitaan baru-baru ini melalui perintah pengadilan oleh Amerika Serikat atas kargo minyak di atas kapal tanker Kepulauan Marshall Suez Rajan.

Kapal tanker minyak Niovi yang disita pada Rabu sedang melakukan perjalanan dari Dubai menuju pelabuhan Fujairah Uni Emirat Arab ketika dipaksa oleh kapal Garda Revolusi untuk mengubah arah menuju perairan teritorial Iran, kata Angkatan Laut.

Niovi terakhir melaporkan posisinya pada 0231 GMT pada Rabu di lepas pantai Oman di Selat Hormuz dengan Fujairah sebagai tujuannya, data pelacakan kapal Refinitiv menunjukkan.

Menurut database pengiriman Organisasi Maritim Internasional, pemilik Niovi adalah Grand Financing Co, dan kapal tersebut dikelola oleh Smart Tankers yang berbasis di Yunani, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Vedant Patel, wakil juru bicara di Departemen Luar Negeri AS, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Biden dan "komunitas internasional" meminta Iran dan Angkatan Lautnya untuk melepaskan kapal dan awaknya.

"Pelecehan Iran terhadap kapal dan campur tangan hak navigasi di perairan regional dan internasional bertentangan dengan hukum internasional dan mengganggu stabilitas dan keamanan regional," kata Patel sebagaimana dilansir Reuters.

Sekira seperlima dari minyak mentah dan produk minyak dunia melewati Selat Hormuz, titik sempit antara Iran dan Oman, menurut data dari perusahaan analitik Vortexa.

"Aktivitas militer yang meningkat dan ketegangan geopolitik di wilayah ini terus menimbulkan ancaman serius bagi kapal komersial," kata daftar bendera Kepulauan Marshall dalam sebuah imbauan pada Selasa, (2/5/2023).

"Terkait dengan ancaman ini adalah potensi kesalahan perhitungan atau kesalahan identifikasi, yang dapat mengarah pada tindakan agresif."

Sejak 2019, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pelayaran di perairan Teluk yang strategis pada saat terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington untuk menghidupkan kembali pakta nuklir Iran pada 2015 dengan kekuatan dunia telah terhenti sejak September karena berbagai masalah, termasuk tindakan keras Republik Islam terhadap protes populer, penjualan drone Teheran ke Rusia dan percepatan program nuklirnya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya