Pemimpin terlama Turki telah mengubah anggota NATO dan negara terbesar kedua di Eropa itu menjadi pemain global, memodernisasikannya melalui proyek-proyek besar seperti jembatan dan bandara baru, serta membangun industri senjata yang dicari oleh negara-negara asing.
Tetapi kebijakan ekonominya yang bergejolak dengan suku bunga rendah, yang memicu krisis biaya hidup dan inflasi, membuatnya menjadi mangsa kemarahan para pemilih. Tanggapan lamban pemerintahnya terhadap gempa dahsyat di tenggara Turki yang menewaskan 50.000 orang awal tahun ini menambah kekecewaan para pemilih.
Kilicdaroglu telah berjanji untuk menghidupkan kembali demokrasi setelah bertahun-tahun represi negara, kembali ke kebijakan ekonomi ortodoks, memberdayakan institusi yang kehilangan otonomi di bawah Erdogan dan membangun kembali hubungan yang lemah dengan Barat.
(Rahman Asmardika)