JAKARTA- Ternyata ini alasan kenapa Sultan Jogja tidak boleh lewat jalan ini menarik untuk diungkap. Yogyakarta memang memiliki banyak ruas jalan yang bersejarah terlebih di wilayah dekat kawasan cagar budaya.
Meski begitu, ada aturan yang juga melekat pada kawasan tersebut. Ini sebab Sultan Jogja dilarang untuk melintas kawasan tersebut.
Ternyata ini alasan kenapa Sultan Jogja tidak boleh lewat jalan ini dikarenakan tidak boleh melewati bangunan sejarah.
Kawasan itu adalah Plengkung Gading atau yang disebut juga Plengkung Nirbaya yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di sekitar Keraton Yogyakarta. Lokasinya terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta, atau sekitar 300 meter jika ditempuh dari alun-alun kidul.
Kawasan ini menjadi gerbang yang harus dilewati sebelum masuk dan keluar dari kawasan Jeron Beteng di sekitar Keraton Yogyakarta. Jeron Beteng sendiri ada 5 bangunan termasuk bangunan Plengkung Gading, seperti Plengkung Jagasura, Madyasura, Tarunasura, dan Jayabaya.
Tentunya kawasan ini kerap dilalui oleh para wisatawan. Namun, lain hal dengan Sultan yang tak boleh melaluinya.
Konon larangan melintas di Plengkung Gading bagi raja atau sultan yang masih hidup dan menduduki tahtanya sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana I. Ini bukan tanpa alasan, rupanya semua bermula dari tradisi pada masa kerajaan Mataram, di mana Plengkung Nirbaya digunakan sebagai pintu keluar ketika ada raja atau sultan yang mangkat atau wafat.
Hingga kini, Plengkung Gading ini menjadi satu-satunya pintu keluar bagi jenazah raja sebelum dimakamkan di Makam Raja-raja di Imogiri, Bantul. Oleh sebab itu, raja atau sultan yang masih hidup dan menduduki tahta tak diperkenankan untuk melewatinya.
Selain itu, bangunan Plekung Gading juga memiliki mitos yang masih melekat di masyarakat setempat, yakni diyakini bahwa bangunan tersebut juga memiliki kekuatan sebagai tempat netralisir atau pembersihan. Dipercaya kawasan ini akan menetralisir beragam ilmu hitam yang terbawa atau dibawah oleh orang melintas di jalan tersebut.
Itulah alasan kenapa Sultan Jogja tidak boleh lewat jalan ini.
(RIN)
(Rani Hardjanti)