Ketika keadaan menjadi sangat tak tertahankan, sekolah dan perguruan tinggi ditutup, pekerjaan konstruksi dihentikan dan truk yang menggunakan bahan bakar diesel dilarang masuk kota.
Tindakan darurat lainnya termasuk mendorong orang untuk bekerja dari rumah dan membatasi penggunaan mobil pribadi.
Tetapi para kritikus mengatakan tindakan ini seperti membalut luka tembak.
Jadi, setiap tahun, saat udara berubah menjadi keruh, para hakim Mahkamah Agung India menyeret pemerintah negara bagian dan federal ke pengadilan, menanyakan apa yang ingin mereka lakukan terkait masalah tersebut,
Para ahli mengatakan membersihkan udara membutuhkan tindakan drastis. Namun sepertinya itu bukan prioritas bagi para pemimpin negara itu.
(Susi Susanti)