"Namun demikian, kemampuan untuk melakukan sesuatu tidak membenarkan melakukannya,” ujarnya.
Pakar hukum dan etika di Inggris sedang menyusun seperangkat pedoman sukarela tentang bagaimana melanjutkannya.
Para peneliti berharap embrio sintetis ini akan lebih memahami tahap awal kehidupan manusia.
"Kami hanya tahu sedikit tentang langkah perkembangan manusia ini, tetapi ini adalah masa di mana banyak kehamilan hilang,” ujar Prof Roger Sturmey, dari University of Manchester.
"Jadi model yang memungkinkan kita mempelajari periode ini sangat dibutuhkan untuk membantu memahami infertilitas dan keguguran dini,” tambahnya.
(Susi Susanti)