Presiden Ukraina kemudian mengumumkan bahwa dia telah kembali dari kunjungan ke Turki dengan lima komandan yang ditangkap oleh Rusia selama pengepungan pabrik baja Azovstal di Mariupol pada tahun lalu.
Mereka telah berada di Turki sejak September 2022 setelah dibebaskan dari penawanan Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang lebih luas.
Keadaan kepulangan mereka tidak jelas, karena kesepakatan awal mewajibkan mereka untuk tetap tinggal di Turki.
Kantor berita Reuters melaporkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA bahwa Moskow belum diberitahu tentang pembebasan tahanan tersebut.
"Tidak ada yang memberi tahu kami tentang ini," terangnya.
"Menurut kesepakatan, para pemimpin kelompok ini akan tetap berada di wilayah Turki hingga akhir konflik,” lanjutnya.
Peskov mengatakan pembebasan tahanan terjadi karena tekanan pada Turki dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menjelang pertemuan minggu depan.