SIAPA sangka, Nangka bisa menjadi buah penyelamat dari kelaparan. Padahal, pernah diremehkan dan dijual seharga Rp14.500 untuk 15kg.
Itu dialami warga Sri Langka yang negaranya mengalami krisis ekonomi. Mereka harus memakan nangka untuk bertahan hidup.
“Pohon nangka membuat ratusan ribu orang seperti kami tetap hidup. Pohon ini telah menyelamatkan kami dari kelaparan,” kata Karuppaiya Kumar (40), ayah tiga anak di Sri Lanka yang berprofesi sebagai buruh harian dikutip dari BBC Indonesia, Rabu (12/7/2023).
Menurut Karuppaiya Kumar, sebelum krisis ekonomi, siapa pun bisa membeli nasi atau sepotong roti. Tapi sekarang, karena harga pangan naik, banyak orang memakan nangka hampir setiap hari.
Hampir sepertiga penduduk Sri Lanka kesulitan mengakses pangan. Bahkan, setiap keluarga terpaksa menghabiskan lebih dari 70 persen pendapatan mereka untuk makanan.
"Kami telah mengurangi porsi makanan kami menjadi dua [kali sehari] dari sebelumnya tiga kali. Harga satu tabung gas untuk memasak 12kg adalah Rp76.000 hingga tahun lalu," kata Nadeeka Perera, 42, ibu dari tiga anak.
"Harga satu tabung gas naik lebih dari dua kali lipat sehingga satu-satunya pilihan yang tersisa adalah memasak secara tradisional," tambahnya sambil menyeka air mata, saat asap dari arang untuk memasak mengepul di sekelilingnya.