Perokok Meningkat, Akademisi Dorong Pemerintah Buat Pencegahan Berbasis Profil Risiko

Raniah Tamarisha, Jurnalis
Minggu 16 Juli 2023 14:48 WIB
Ilustrasi Shutterstock
Share :

JAKARTA - Prevalensi merokok di Indonesia semakin meninggi. Hal ini perlu mendapat perhatian dari seluruh pemangku kepentingan.

Akademisi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad), Amaliya, mengatakan, pemerintah perlu mengupayakan program pencegahan merokok berbasis profil risiko untuk mengurangi angka perokok.

Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey 2021, sebanyak 63,4 persen perokok berencana untuk berhenti merokok. Angka tersebut dapat menjadi peluang bagi pemerintah dalam upaya menurunkan prevalensi perokok di Indonesia.

“Saat ini angka perokok di Indonesia mencapai 65 juta jiwa. Perlu ada langkah pengurangan bahaya yang dapat menurunkan prevalensi perokok,” ujar Amaliya beberapa waktu lalu.

Akademisi yang pernah didapuk menjadi panelis dalam diskusi Global Forum on Nicotine 2023 (GFN23) di Warsawa, Polandia, belum lama ini mengatakan, beralih dari kebiasaan merokok memang tidak mudah, tetapi upaya pengurangan bahaya tembakau dapat menjadi program pelengkap pemerintah dalam menekan angka perokok.

Dikatakannya, pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin, dapat membantu pemerintah dalam mengurangi prevalensi perokok. Alasannya, berdasarkan kajian ilmiah, produk-produk tesebut memiliki risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya